[caption caption="Ilustrasi: careerblog.edu"][/caption]Perdebatan mengenai penting dan tidaknya IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) seringkali menjadi perdebatan hangat diantara mahasiswa. Perdebatan tersebut membahas seputar korelasi IPK dengan kecerdasaan seseorang, gambaran karir masa depan maupun kesuksesan mahasiswa tersebut nantinya. Berikut paparannya !
1. Cepat Mendapatkan Kerja & Beasiswa (?)
Mungkin kamu seringkali mendengar "Ah, ijazah tuh apasih, cuman selembar kertas doang lu susah-susah kuliah 4tahun cuman buat ini cap, IPK sama foto-foto wisuda."
Tidak bisa dipungkiri memang, pemaknaan fungsi dan kegunaan kuliah kembali ke individu masing-masing begitu juga dengan pilihan untuk mengejar IPK tinggi ataupun IPK cukup bahkan sekedarnya saja, tapi faktanya IPK-mu merupakan tolak ukur bagi perusahaan tempat kerjamu, maupun universitas tujuanmu untuk lanjutkan pendidikan. Setidaknya sekarang ini perusahaan dan lembaga beasiswa maupun universitas memberikan standar 2.75 atau 3.00.
2. IPK Menjadi Bukti Tanggung Jawab Tertulis Kepada Orangtuamu
Untuk kamu yang kuliah s1nya masih dibayarin orangtua, kayaknya memang sudah seharusnya kewajiban kamu dapetin IPK yang bagus deh. Kenapa? Ibarat kalo kamu adain acara di kampusmu, kamu nyari sponsor dan sponsor tersebut setuju buat kasih dana mereka, kamu perlu kasih LPJ kan?
Ya kayak gitu juga buat orangtua, IPK sudah sepantasnya menjadi laporan data tertulis dan kualitatif yang bisa kamu sampaikan ke mereka sebagai hasil "investasi" mereka sudah membiayaimu kuliah.
3. Ah, Gapapa Gue Mah IPK Jelek, Kan Gue Aktif di Organisasi!Â
Yakin, mau jadiin organisasi or apapun kegiatanmu itu excuse buat gak raih IPK tinggi? Bukannya komitmen dan tanggung jawabmu terhadap hidup dan dirimu sendiri itu bisa dilihat dari bagaimana kamu mempertanggung jawabkan apa yang sudah kamu mulai dan menyelesaikannya dengan baik ya?
So please, read more, coba lebih banyak lagi cari tahu dan kembangkan lingkungan pergaulanmu, banyak banget loh bukti nyata orang yang bisa jalanin keduanya, tanpa excuse or korbanin salah satunya.
Kembali lagi ke pilihan masing-masing, setiap orang mengetahui apa yang menjadi kemampuan dan kemauannya. Selain IPK seorang mahasiswa tentunya perlu untuk memanfaatkan tahun-tahun belajarnya untuk mengembangkan berbagai ilmu maupun skillnya apalagi kepekaannya terhadap sesama serta lingkungannya.