Arcandra Tahar menjadi Menteri tersingkat dalam menjabat sebagai pembantu Presiden sejak pemerintahan Republik Indonesia berdiri. Dia yang diduga seorang warga negara Amerika hanya menduduki kursi di kabinet selama 19 hari.Kalau dihitung dengan serah terimanya yang berlangsung hari ini, dia menjabat 20 hari.
Sebelumnya beredar berita yang menyebutkan bahwa kewarganegaraan Arcandra tahar yang dilantik Presiden Jokowi tanggal 27 Juli 2016 sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menggantikan Sudirman Said diragukan. Pak Menteri diduga memiliki dua kewarganegaraan. Akibat berita itu nama Arcandra segera jadi bulan- bulanan media.
Berita perihal gelapnya kewarganegaraan Arcandra Tahar langsung memanaskan suhu politik di tanah air. Orang- orang yang pro pemerintahan Jokowi- JK bereaksi keras dengan menyebut penyebar berita adalah mafia migas dengan tujuan agar Menteri ESDM yang baru bisa dicopot , tidak mengerti persis siapa Arcandra Tahar, dianggap menelan mentah- mentah isu murahan dan lain sebagainya. Pokoknya siapa pun yang berseberangan dianggap bego, goblok, tidak tahu politik dan terlalu lugu.
Di Kompasina tidak kalah heboh. Kompasianer yang kerap menganggap dirinya orang ring satu istana, serba tahu seluk beluk istana langsung menguraikan teori- teori politiknya. Arcandra Tahar diposisikan menjadi orang yang sudah melewati proses scranning sehingga tidak mungkin istana Kepresidenan kebobolan.Belum puas hanya begitu, pak Menteri juga dipuji- puji setinggi langit. Hebatnya tulisan tendensius itu langsung head line. Ampuh tenan.
Walau beberapa Kompasianer mempunyai teori pembelaan tersendiri tapi faktanya Presiden hari Senin malam mencopot dengan hormat jabatan yang disandang oleh Arcandra Tahar. Dengan begitu Presiden sama halnya mendukung langkah mafia migas yang berkeinginan mencopot Arcandra Tahar dari jabatan Menteri ESDM. Setelah Arcandra dicopot, apa lagi argumentasi mereka. Ditunggu saja karena biasanya orang- orang itu memang pandai bicara seperti politisi – politisi sewaktu turun di desa- desa. Orang lain dianggap tidak tahu apa- apa.
Dengan pencopotan Arcandra Tahar itu, berarti laki- laki kelahiran Padang 46 tahun silam itu menjadi Menteri tersingkat menduduki jabatannya. Sebelumnya rekor Menteri tersingkat dipegang Siti Hardijanti Rukmana yang menjabat Menteri Sosial pada tanggal 14 Maret 1998- 21 Mei 1998 (68 hari). Disusul Bob Hasan menjabat Menteri Perindustrian dan Perdagangan pada tanggal 16 Maret 1998 – 21 Mei 1998 (66 hari).
Dua menteri jaman pemerintahan Soeharto itu sudah memegang rekor selaku menteri tersingkat selama 18 tahun tanpa diganggu gugat. Baru dijaman pemerintahan Jokowi- JK predikat Siti Hardijanti Rukmana dan Bob Hasan digusur. Kalau sudah begini yang kecolongan sebenarnya bukan hanya istana. Seluruh rakyat Indonesia juga kecolongan hanya beberapa gelintir Kompasianer saja yang tidak mau mengakuinya. Â Ya biar semau mereka sajalah. Yang pasti serapat- rapatnya menyimpan bangkai nantinya akan berbau juga. Kwk kwk kwk
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H