Mohon tunggu...
azhar nurul
azhar nurul Mohon Tunggu... -

Disini Andakan mendapatkan banyak informasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengintip Kisah Kaum Gay di Belanda

28 April 2012   06:59 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:00 7001
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belanda menunjukkan karakter toleran dan progresif kepada kaum homoseksual. Pada tahun 2001, Belanda adalah negara pertama di dunia yang melegalkan pernikahan sesama jenis atau bahasa familiarnya homo. Sampai hari ini, mayoritas masyarakat Belanda mendukung toleransi dan persamaan hak bagi kaum homoseksual.

Komunitas gay di Amsterdam adalah salah satu yang terbesar di Eropa dan menawarkan lebih dari 100 bar gay dan lesbian, klub, sauna, toko, dan hotel. Tempat gay paling populer di Amsterdam berada di sepanjang Reguliersdwarsstraat, Amstel dan Kerkstraat. Tempat yang katanya paling banyak gay berada di Warmoesstraat dan Zeedijk di Red Light District.

Acara gay Amsterdam

Acara gay terbesar  ada di Amsterdam, acara ini merupakan kebanggaan dari kaum Gay yang di selenggarakan tiap tahunnya untuk mengenang jasa mereka. Ini adalah pekan budaya gay, olahraga, pesta jalanan dan klub malam. Puncak absolut dari acara ini adalah Parade Canal yang terkenal, yang menarik lebih dari 500.000 orang.

Monumen Homo

Di samping 'Westerkerk', sebuah gereja di jantung bersejarah kota Amsterdam, Anda akan menemukan monumen homo. Monumen ini terdiri dari tiga segitiga merah muda dan merupakan peringatan bagi semua pria homoseksual dan wanita yang telah berjuang untuk kebebasan dan hak-hak orang dengan orientasi seksual yang menyimpang dari apa dan dianggap norma.

Di luar Amsterdam

Meskipun Amsterdam dianggap sebagai ibukota gay di Belanda, sebenarnya masih ada banyak tempat gay di kota-kota Belanda lainnya. Namun, jumlahnya sangat sedikit.

Bagi Anda yang sedang studi atau belajar bahasa Belanda di sana atau sudah pernah kesana mungkin mengetahuinya. Artkel ini bukan untuk mendukung aktifitas "mereka", tapi lebih kepada informasi saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun