Mohon tunggu...
Nurhawati
Nurhawati Mohon Tunggu... Administrasi - -

-

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Momen Pertama Menonton Film Romantis di Bawah Langit Malam, di Aula Kantor Kepala Desa

18 Juli 2023   17:26 Diperbarui: 19 Juli 2023   15:15 764
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika menjalani kehidupan sehari-hari setiap orang memiliki momen yang tidak akan pernah bisa dilupakan. Salah satu momen yang tak terlupakan adalah saat seseorang beranjak remaja. 

Saat itu merupakan masa-masa indah yang akan dikenang sepanjang masa terutama karena saat itu seseorang mulai mengetahui bumbu-bumbu cinta terhadap lawan jenisnya. 

Masa tersebut menjadi momen yang indah untuk dikenang. Sebelum membahas lebih lanjut baiklah kita membahasnya secara permukaan terlebih dahulu.

Di sebuah desa terpencil yang dikelilingi oleh hamparan sawah dan pegunungan tinggallah seorang bernama Rama (merupakan nama samaran dari nama asli). Rama adalah seorang remaja yang masih cukup muda dan tumbuh dalam kehidupan yang sederhana di desa tersebut. 

Meskipun demikian ia selalu memiliki semangat petualangan yang diiringi dengan hati yang penuh kehangatan. Kehidupan penduduk desa bergantung pada sektor pertanian namun mereka juga hidup harmonis dengan alam dan saling membutuhkan.

Selama bertahun-tahun Rama menjalin hubungan dengan Sita (merupakan nama samaran dari nama asli) seorang wanita yang juga tinggal di desa tersebut. Sita merupakan sosok wanita cantik yang menjadi kembang desa. 

Mereka adalah pasangan yang saling mendukung dan menyayangi satu sama lain meskipun mereka memiliki kekurangan masing-masing. 

Kehidupan di desa ini juga menghadirkan tantangan yang membuat hubungan mereka semakin kuat. Mereka bersama-sama menghadapai tantangan tersebut dan melaluinya dengan kekuatan cinta mereka.

Suatu hari berita mengejutkan tersebar di desa tersebut. Aula kantor kepala desa akan diubah menjadi bioskop sementara dan akan ada pemutaran film pertama di desa tersebut. Berita itu menjadi kejutan dan menggembirakan bagi penduduk desa termasuk Rama dan Sita. 

Mereka merasa antusias dan bersiap-siap untuk menghadiri acara tersebut. Mereka memilih pakaian terbaik serta tidak lupa membersihkan diri secara baik untuk dapat berpartisipasi dalam persiapan untuk menciptakan momen yang spesial yang terjadi di desa mereka.

Aula kantor desa (Sumber: pixabay)
Aula kantor desa (Sumber: pixabay)

Saat film pertama kali diputar waktu terasa bergerak perlahan bagi penduduk desa. Rama dan Sita duduk di tengah aula yang nyaman siap untuk menikmati film yang diputar. 

Suasana di aula yang diubah menjadi teater sementara menciptakan keindahan alam yang menjadi latar belakang saat menonton film. Semua momen tersebut menjadi tak terlupakan bagi Rama dan Sita.

Mereka terjebak dalam keindahan dan kenyamanan saat menonton film di aula tersebut. Mereka merasakan kedekatan dan kehangatan saat berbagi momen berharga dengan pasangan tersayang. Tawa, tangis, dan kebahagiaan mereka menjadi satu di bawah langit desa yang indah.

Ketika film berakhir dan layar lebar kembali gelap maka Rama dan Sita merasakan kepuasan yang sangat mendalam. Mereka merasa bahagia karena telah menikmati film tersebut secara penuh. 

Dalam momen itu tidak lupa Rama dan Sita saling menatap dengan tatapan penuh makna sambil menyadari betapa mendalamnya emosi yang mereka rasakan akibat film yang mereka tonton.

Walaupun tempat pemutaran film tersebut sederhana berada di aula kantor kepala desa tetapi tetap memberikan kenyamanan dan kehangatan yang unik dan baru bagi para penonton. 

Cahaya remang-remang, pantulan cahaya dari layar lebar, dan senyum bahagia di wajah para penonton semakin menambah suasana yang tak terlupakan.

Menonton (Sumber: pixabay)
Menonton (Sumber: pixabay)

Rama dan Sita merasakan kebersamaan yang mendalam saat mereka saling berbagi pandangan dan senyuman satu sama lain. Dalam keheningan mereka merasakan getaran emosi satu sama lain tanpa perlu mengucapkan sepatah kata pun. Keintiman tersebut menguat dalam momen berharga ini.

Selama film berjalan tidak lupa Rama dan Sita tertawa dan menangis bersama-sama. Mereka merasakan kebahagiaan yang sulit diungkapkan melalui kata-kata. 

Semua momen indah itu terjadi di bawah langit malam yang indah dan akan selalu menjadi kenangan tak terlupakan bagi mereka ataupun bagi para penonton yang hadir.

Ketika layar lebar akhirnya gelap  dengan waktu cukup lama maka menandakan bahwa berakhirnya film maka seketika Rama dan Sita merasakan kepuasan yang mendalam. 

Mereka merasa bahagia karena momen tersebut telah terpenuhi dengan sangat indah untuk dikenang sepanjang hidup.

Kisah Rama dan Sita di aula kantor kepala desa ini mengajarkan mereka pentingnya hubungan yang kuat dan momen berharga dalam hidup. 

Mereka menyadari bahwa momen-momen seperti ini harus dihargai dan dijaga. Mereka berjanji untuk selalu menjaga kenangan indah itu di dalam hati mereka.

Anak muda (Sumber: pixabay)
Anak muda (Sumber: pixabay)

Kisah ini menjadi pelajaran bagi Rama dan Sita tentang kepentingan kesempatan dan waktu bersama orang tersayang. Mereka menyadari bahwa momen-momen seperti ini adalah harta yang tak ternilai. 

Mereka berharap bisa mengulangi pengalaman indah seperti ini di masa depan dan mengisi hidup mereka dengan cerita-cerita indah yang tak terlupakan. 

Walaupun kenangan menonton film di aula kepala desa sudah tidak bisa dirasakan karena setiap orang kini dapat mengakses dengan mudah film yang akan ditonton. 

Tetapi menonton dengan orang tersayang masih dapat dilakukan untuk mengenang kenangan indah menonfon film saat masih remaja di usai yang sudah menginjang berkelapa banyak.

Apakah ada pembaca yang memiliki pengalaman seru menonton film di aula kantor desa saat televisi masih langka di setiap rumah? 

Jika iya, silakan bagikan cerita kalian di kolom komentar agar menjadi kenangan indah yang dapat dinikmati dan dibaca oleh orang lain. Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun