Mohon tunggu...
seraphinaaisha
seraphinaaisha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Merupakan mahasiswi Fakultas Kedokteran Gigi

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Strategi Pencegahan Penyakit Mulut pada Anak: Peran Penting Orang Tua dan Dokter Gigi

14 Desember 2024   18:16 Diperbarui: 14 Desember 2024   18:16 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: Jungle Roots Children's Dentistry

     Penyakit mulut pada anak, seperti karies gigi atau gigi berlubang dan gingivitis atau peradangan pada gusi, merupakan masalah kesehatan yang sering dijumpai dan berdampak pada keseharian anak. Pencegahan penyakit ini merupakan tanggung jawab bersama antara dokter gigi, orang tua, dan masyarakat. Artikel ini membahas strategi preventif yang dapat dilakukan oleh dokter gigi dalam mencegah penyakit mulut pada anak, meliputi edukasi, intervensi dini, dan pentingnya kolaborasi.

     Kesehatan mulut anak memainkan peran penting dalam perkembangan fisik dan psikologis mereka. Karies gigi atau gigi berlubang merupakan salah satu masalah utama yang sering kali tidak terdeteksi. Sang anak cenderung akan mengeluhkan sakit gigi ketika lubangnya sudah terlanjur dalam dan mencapai tahap lanjut. Pada hal ini, dokter gigi memiliki posisi strategis untuk memberikan edukasi, deteksi dini, dan perawatan yang tepat guna mencegah terjadinya komplikasi. Akan tetapi, tidak hanya dokter gigi, tetapi peran orang tua juga diperlukan dalam mewujudkan pencegahan penyakit mulut pada anak.

Strategi Pencegahan


1. Edukasi Kesehatan Mulut
Dokter gigi harus memberikan pemahaman kepada anak dan orang tua mengenai pentingnya menjaga kebersihan gigi. Edukasi meliputi teknik menyikat gigi yang benar,  sikat gigi setelah sarapan dan sebelum tidur, penggunaan pasta gigi berfluoride, pentingnya pola makan sehat, dan pentingnya pemeriksaan gigi secara berkala.


2. Pemeriksaan Rutin
Pemeriksaan berkala dapat membantu mendeteksi dini masalah gigi dan mulut. Sebaiknya, masyarakat melakukan pemeriksaan gigi ke dokter gigi 6 bulan sekali. Dengan begitu, dokter gigi dapat mendeteksi penyakit sebelum bertambah parah dan memerlukan tindakan yang lebih kompleks.


3. Kolaborasi Sekolah dengan Orang Tua
Program edukasi di sekolah yang melibatkan dokter gigi dapat meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya kesehatan mulut sejak usia dini. Selain itu, dokter gigi juga dapat bekerja sama dengan orang tua untuk memastikan kebiasaan sehat diterapkan di rumah.


4. Penerapan Kebijakan Kesehatan
Dokter gigi dapat berperan dalam advokasi kebijakan yang mendukung akses anak-anak terhadap layanan kesehatan gigi, terutama di wilayah dengan fasilitas terbatas.


     Dokter gigi dan orang tua memiliki peran penting dalam upaya pencegahan penyakit mulut pada anak. Dengan mengintegrasikan edukasi, pemeriksaan rutin, dan kolaborasi lintas sektor, tingkat kesehatan gigi anak dapat ditingkatkan secara signifikan. Peran proaktif dari dokter gigi dan orang tua tidak hanya mencegah penyakit tetapi juga memastikan kualitas hidup anak yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun