Selain menyadarkan masyarakat agar memiliki pandangan yang luas mengenai musik reggae, kita juga dapat menghilangkan pemakaian ganja dalam musik reggae ini. Contohnya adalah Tony Q, salah satu musisi yang menggeluti musik reggae. Tony mengaku telah cukup berpengalaman dalam dunia reggae dan mengaku bahwa dirinya tidak mengonsumsi ganja, karena ia sadar akan makna terdalam dari music reggae. Yaitu buka soal kesenangan dan kebebasan yang tak terbatas, namun soal karya seni yang didalamnya terdapat banyak nilai- nilai kehidupan.
Oleh karena itu, jangan pernah menyalahkan reggae sebagai penyebab maraknya ganja, tetapi salahkanlah pola pikir masyarakat yang tidak bia berpikir secara luas. Karena jika dipikir menggunakan logika dan nalar kita, maka kita tidak bisa menjadikan reggae sebagai alasan untuk mengonsumsi ganja. Selain itu, marilah kita mencoba untuk berpikiran panjang dan terbuka terhadap budaya asing.
Namun , kita tetap harus memilah- milah hal yang positif dan negatif dari budaya tersebut. Hal yang positif marilah kita ambil dan terapkan, sedangkan yang negatif marilah kita buang jauh- jauh. Maka dari itu, mari kita terus mendukung musik reggae untuk terus eksis dalam industri musik Indonesia. Karena dari musik reggae ini, akan lahir banyak bintang dan karya yang dapat mendunia dan mengharumkan nama bangsa Indonesia.Â
Â
Â
Â
*Saya juga mohon maaf bila ada keslahan dalam penulisan atau bila ada kata- kata yang menyinggung perasaan anda, mengingat saya hanyalah pemula di kompasiana ini. Terima kasih atas pengertiannya :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H