Karakter Anak Bangsa, Pondasi Menuju Indonesia Emas 2045
Oleh : Serafim Angeline Setiawan
Pada usia 100 tahun Indonesia diharapkan dapat menjadi negara maju, sejahtera, adil, dan berdaulat, Indonesia Emas 2045 bukanlah sebuah kalimat asing lagi untuk di dengar di kalangan masyarakat. Indonesia memiliki pencapaian yang diterapkan dalam visi "Indonesia Emas 2045", visi misi tersebut pertama kali digagas untuk memberikan arah bagi perjalanan bangsa menuju kemajuan. Indonesia Emas merupakan impian yang telah direncanakan pada 1996 dengan empat pilar utama, yaitu Sumber daya manusia unggul, demokrasi yang matang, pemerintahan yang baik, dan keadilan sosial.Â
Akan tetapi, bagaimana dengan visi misi Indonesia Emas yang sekarang? Visi misi yang menjadi fokus pemerintah sekarang adalah pembangunan manusia dan penguasaan IPTEK, pembangunan ekonomi berkelanjutan, pemerataan pembangunan, penguatan ketahanan nasional dan tata kelola. dengan keempat pilar yang baru ini diharapkan dapat membangun Indonesia yang tangguh, inovatif, dan berdaya saing tinggi, agar mampu menghadapi tantangan global dan mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyatnya. Visi misi yang dibuat oleh pemerintah tersebut juga ditujukan untuk membangun dan membawa negara ini untuk lebih maju dan membawa bangsa ini semakin berkembang.
Tapi apa, kenyataanya pendidikan yang ada di negara ini tidak selayak tujuan yang ingin dicapai. Untuk mencapai visi misi sebaiknya Indonesia memperhatikan pondasi mereka terlebih dahulu, perlu adanya peran pemerintah untuk menjadi pendorong utama bagi kesuksesan dalam berbagai aspek pembangunan nasional. Karakter bangsa Indonesia adalah pondasi penting untuk menerapkan visi misi Indonesia Emas 2045, karakter disini dilihat sebagai pembentuk identitas nasional yang kuat.Â
Pendidikan karakter yang ada di Indonesia tahun berganti tahun selalu mengikuti adanya perkembangan zaman, tanpa menghilangkan budaya dan nilai-nilai yang ada. Sikap tolong menolong dan toleransi satu dengan yang lain, harus nya menjadi kewajiban bagi setiap masyarakat untuk diterapkan dalam kehidupan sehari- hari. Anak bangsa setidaknya harus memiliki karakter yang menonjolkan identitas kebangsaan, menjadi warga negara yang produktif dan juga mampu untuk membangun relasi. Dengan begitu Indonesia mampu menunjukan bahwa Sumber Daya Manusia yang dimiliki mampu untuk bersaing di kancah Internasional.
Sebaliknya, yang kita lihat di era ini banyak anak- anak dan orang dewasa yang menormalisasi tentang perilaku individualisme dan juga karakter-karakter lain yang diluar karakter anak bangsa, seperti pelecehan seksual, kekerasan, dan bullying. Banyaknya orang yang terlalu memikirkan krisis ekonomi yang akan dilanda, tanpa adanya rasa bersaing untuk berubah menjadi lebih baik dan mencari pekerjaan. Juga masyarakat yang selalu bergantung terhadap adanya bantuan pemerintah, tetapi banyak dari bantuan yang tersalurkan pada akhirnya hanya menjadi batu sandungan karena banyak nya masyarakat yang semakin malas. Tidak hanya itu, bantuan-bantuan tersebut juga sering di salah sasaran dan di salah gunakan oleh beberapa orang.Â
Adanya kasus tentang 'Pengeroyokan yang dilakukan oleh 12 siswi SMA di Pontianak, Kalimantan Barat, terhadap Audrey yang masih Smp' yang terungkap pada Rabu, 10 April 2019. Dilansir dari Liputan6.com, kasus tersebut menjadi perhatian masyarakat untuk lebih lagi menumbuhkan, mengembangkan serta memperhatikan pentingnya karakter anak dalam kehidupan sehari-hari.
Maraknya kasus pelecehan anak dibawah umur juga menjadi pertanyaan besar, Akankah Indonesia mampu mencapai visi misi tersebut? Apakah pada akhirnya visi misi tersebut hanya menjadi hiasan dalam pemerintahan dan angan- angan semata?. Kasus pelecehan masih menjadi salah satu permasalahan yang cukup besar di Indonesia, kurangnya perhatian pemerintah terhadap kasus- kasus dan laporan- laporan yang masuk juga kepedulian masyarakat disekitar tempat kejadian menjadi awareness  tersendiri bagi sebagian masyarakat untuk lebih berhati-hati dan lebih menjaga anak mereka.Â
 Untuk mengatasi masalah- masalah tersebut, perlu adanya kesadaran setiap individu di negara Indonesia untuk memiliki sikap tolong menolong dan toleransi antar sesama juga mindset rela berkorban, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Karena dengan adanya sikap tersebut, tidak akan ada rasa malas untuk berkembang, kekerasan, pembullyan, dan juga pelecehan seksual. Dengan begitu, karakter anak bangsa dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang lebih unggul dapat terwujud.
Kesadaran masyarakat dan Partisipasi aktif dari masyarakat Indonesia sangat penting dalam mewujudkan visi misi Indonesia emas 2045, partisipasi aktif tersebut adalah dengan mendidik karakter sejak dini, perlu adanya peran keluarga yaitu mendidik anak- anak mereka dengan nilai- nilai pancasila dan sikap tolong menolong juga toleransi, mendukung kegiatan edukatif dan pendidikan yang baik. Perlu adanya pengembangan kreativitas dan pengenalan kebudayaan semenjak dini, agar mereka mampu melestarikan kebudayaan yang ada serta mengajarkan hidup bersosialisasi dan saling membantu.