Pada dasarnya setiap individu akan memiliki karakteristik yang berbeda-beda satu sama lain. Hal ini juga terjadi pada peserta didik di kelas yang memiliki perbedaan satu sama lain. Sehingga akan banyak kebutuhan siswa yang harus dipenuhi. tanpa disadari sebagai seorang guru setiap hari harus menghadapi peserta didik yang memiliki berbagai keberagaman yang banyak macamnya. Guru akan selalu dihadapkan berbagai tantangan ketika mengajar dan sering kali harus melakukan dan memutuskan suatu hal dalam satu waktu.
Maka hal ini sering tidak disadari oleh guru mengenai keterampilan yang luar biasai banyak untuk dipahami sebelum melakukan proses pembelajaran namun guru kerap kali menganggap hal ini biasa saja yang bersifat natural di dalam kelas. Guru juga mengusahakan banyak bertujuan untuk memastikan bahwa setiap peserta didik bisa mencapai tujuan pembelajaran.
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan keputusan yang masuk akal (common sense) yang dirancang oleh guru yang berorientasi pada peserta didik. Keputusan yang dibuat guru berkaitan dengan:
- Menciptakan keadaan pembelajaran yang bisa menyenangkan untuk peserta didik dalam belajar dan berusaha untuk bisa mencapai tujuan belajar. Selain itu, memastikan setiap peserta didik di kelas paham bawa akan selalu ada apresiasi untuk mereka disetiap proses yang mereka lakukan.
- Kurikulum mempunyai tujuan pembelajaran yang jelas, sehingga tidak hanya guru yang paham akan tujuan pembelajaran tapi peserta didik juga harus paham akan tujuan pembelajaran.
- Melakukan penilaian berkelanjutan, dimana guru menggunakan informasi yang diperoleh dari hasil penilaian formatif yang sudah dilakukan, guan dapat menentukan karateristik peserta didik yang sudah mampu mencapai tujuan pembelajaran dan yang masih ketinggalan.
- Cara guru merespon kebutuhan belajar setiap peserta didik, dengan menyesuaikan rencana pembelajaran yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan belajar peserta didik. Contoh, apakah diperlukan menggunakan sumber belajar yang lain, cara belajar yang berbeda dan penugasan serta asesmen yang berbeda juga.
- Dapat memanajemen kelas dengan efektif, guru dapat menciptakan aturan, rutinitas, metode pembalajaran yang memungkinkan bisa fleksibel. Namun, harus dengan struktur yang kelas, sehingga biarpun nanti ketika di dalam kelas melakukan kegiatan pembelajaran yang berbeda, maka kelas akan tetap bisa berjalan dengan efektif.
Perbedaan setiap peserta didik dapat diamati dari adanya system ekologi pada setiap individu dimulai dari latar belakang keluarga, tingkat ekonomi, lingkungan amsyarakat, budaya dan lainnya, zone of proximal development (ZPD), multiple intelligences, dan gaya belajar siswa serta masih banyak keberagaman lainnya mengenai perbedaan setia[ individu. Sehingga terdapat 4 teori yang mendasari perlu adanya pembelajaran berdiferensiasi yakni:
- Teori sistem ekologi
- Teori Multiple Intelligences
- Teori Zone of Proximal Development (ZPD)
- Learning modalities
Selanjutnya, menurut Tomlinson (2001): pembelajaran berdiferensiasi mempunyai empat ciri, yakni:
- Proses pembelajaran berfokus pada kompetensi dasar pembelajaran.
- Adanya evaluasi kesiapan dan perkembangan belajar peserta didik yang didalamnya mencakup kurikulum. Sehingga dibutuhkan pemetaan mengenai kebutuhan peserta didik yang kemudian diikutsertakan ke dalam strategi pembelajaran yang akan dilakukan.
- Membuat pengelompokan peserta didik yang dilakukan dengan fleksibel dan menyenangkan. Contoh, peserta didik bisa melakukan penugasan secara individu, kelompok, yang akan disesuaikan dengan tingkat kecerdasan dan kelompok akan berdasarkan pada modalitas belajar siswa dll.
- Peserta didik bisa aktif untuk bereksplorasi dan tetap dibawah awasan dan bimbingan guru, dan pembelajaran berdiferensiasi ini berpusat pada peserta didik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H