Tasikmalaya yang merupakan bagian dari wilayah propinsi Jawa Barat dikenal memiliki beberapa julukan. Seperti Kota sanri dengan seribu mesjid dan pesantrennya. Kota Koperasi karena awal berdirinya Koperasi di Tasikmalaya. Kota Kelom Geulis karena banyak pengrajin sandal kelom geulis yang sudah go internasional. Bahkan dulu kota Tasik dikenal sebagai kota resik karena bersih dan asri. Dan kini ada lagi julukan bat kota Tasikmalaya yakni sebagai Kota Sejarah. Mungkin banyak yang bertanya kenapa penulis menyebut Tasik sebagai kota Sejarah ?. Inilah jawabannya. Sejarah yang dimaksud penulis adalah singkatan dari Sepanjang Jalan Ramai Sampah. Hal ini bisa dilihat hampir disepanjang jalan di kota Tasik kiri kannya dipenuhi sampah yang berserakan. dan ini sudah menjadi pemandangan sehari hari bagi warga. Bahkan tumpukan sampah tidak hanya di jalan jalan kecil, tetapi dijalan jalan protokol juga bisa dengan jelas dilihat. Disepanjang jalan yang mengarah ke kantor Wali Kota Tasikmalaya yakni Jalan Letnan Harun tumpukan sampah berserakan. Semakin hari semakin semerawut kota Tasik oleh tumpukan sampah dimana mana. Apalagi di saat musim hujang sekarang ini. Selain meruksak keindahan kota juga akan berdampak buruk juga terhadap kesehatan warganya sendiri.
Bila hal ini dibiarkan terus bukan mustahil akan merubah sejarah kota Tasikmalaya menjadi Kota sampah. Untuk itu perlu ada penanganan yang ekstra dari pemerintah kota Tasikmalaya yang selama ini terkesan lamban dalam urusan sampah. Seperti terlihat masih minimnya tempat pembuangan sampah di lingkungan warga, armada pengangkut sampah yang masih minim dll. Â Tetapi partisipasi warga juga sangat diperlukan. Kesadaran warga akan pentingnya kebersihan perlu ditingkatkan. Dengan kata Lain pemerintah kota Tasikmalaya harus serius dalam mengurus sampah dan warga harus WARAS Â Alias Warga sadar Sampah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H