Mohon tunggu...
Septyan Hadinata
Septyan Hadinata Mohon Tunggu... Lainnya - buruh

Ikhlas bersama sabar dalam mengembara di dunia

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Nyoblos Berat di Ongkos

23 November 2024   19:03 Diperbarui: 23 November 2024   22:18 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Bagi Ma Opoh Janda berusia 69 tahun warga kampung Parakantilu Desa Muncang kecamatan Sodonghilir kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat  Pilkada serentak 2024 akan menjadi beban. Sebab nanti apabila akan   nyoblos  pada tanggal 27 November 2024 harus merogoh kantongnya sendiri  50 ribu untuk ongkos naik ojek ke TPS yang jaraknya 5 km.  Bagi Ma Opoh uang segitu cukup besar dan sangat berarti sekali, dimana  untuk kebutuhan sehari-harinya mengandalkan pemberian anaknya  kuli bangunan yang tidak menentu kerjanya. Maka Kalau ada uang buat ongkos ojek,  Ma Opoh baru bisa nyoblos.

Beratnya ongkos untuk nyoblos tidak hanya menimpa Ma Opoh, banyak warga lain di kampungnya yang akan kesulitan untuk nyoblos di pilkada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tasikmalaya 2024. Tidak mustahil pada waktunya nanti akan banyak warga yang tidak akan melakukan pencoblosan. " Yah daripada dipakai ongkos naik ojeg, uang 50 rb lebih baik dipakai beli beras saja " kata Mang Mali yang rumahnya didirikan diatas tanah pangangonan milik desa. Warga hanya berharap ada bantuan transfortasi agar bisa nyoblos pada waktunya.

Kesulitan warga kampung Parakantilu  yang juga pasti akan sama menimpa warga kampung lainnya yang berada di wilayah terpencil di kabupaten Tasikmalaya, seperti warga yang berada di kecamatan Bojonggambir, Cipatujah, Culamega dan kecamatan lainnya.  Hal ini  akibat adanya pengurangan jumlah TPS oleh pihak KPU kabupaten Tasikmalaya. Dimana dari jumlah TPS di Pemilu Pilpres dan Pileg 2024 lalu yakni 5.096 TPS, pada pilkada serentak 2024 ini menjadi 2.827 TPS tersebar di 351 desa di 39 kecamatan. Dengan kondisi wilayah yang berbukit-bukit banyak warga yang berada di perkampungan yang belum ada sarana transfortasi memadai. Masih banyak kampung yang hanya bisa dijangkau dengan kendaraan roda dua saja itupun kalau musim hujan seperti sekarang ini sangat sulit dilalui. 

Sampai sekarang belum ada penjelasan resmi dari pihak KPU kabupaten Tasikmalaya sebagai penyelenggara pilkada untuk mengatasi kesulitan warga di daerah terpencil yang jauh dari TPS tempat nyoblos. Yang jelas bagi Ma Opoh dan warga lainnya nyoblos kali ini berat di ongkos. Apalagi kondisi ekonomi sebagian besar warga kabupaten Tasikmalaya sekarang ini sedang tidak baik-baik saja, sehingga angka kemiskinan menjadi naik. 

 

 

 

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun