Mohon tunggu...
Septyan Hadinata
Septyan Hadinata Mohon Tunggu... Lainnya - buruh

Ikhlas bersama sabar dalam mengembara di dunia

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Laporan Aduan Warga, Komunikasi Satu Arah

15 November 2024   20:37 Diperbarui: 15 November 2024   20:55 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Adanya layanan pengaduan warga mulai dari tingkat bawah sampai tingkat atas telah membuka ruang komunikasi positif antara warga dengan pemegang kebijakan. Selain menjadi   penyampaian aspirasinya, warga  juga bisa memberikan ide, saran dan gagasan sekaligus memberikan solusi untuk mengatasi  permasalahan. Di era digitalisasi modern sekarang ini layanan laporan aduan warga  sudah sangat mudah tersampaikan dengan cepat. Keberhasilan adanya program layanan aduan atau laporan warga bukan dilihat seberapa banyak laporan yang masuk, dan juga bukan seberapa banyak pula laporan itu direspon dan ditindaklanjuti. Seberapa besar program layanan aduan atau laporan warga itu mampu membangun sinergitas yang baik dan komunikasi sehat    antara warga dengan pemegang kebijakan. 

Namun sayang dari banyak program layanan laporan aduan warga  yang dibuka oleh instansi pemerintahan hanya seumur jagung dan tidak jelas dan lebih bersifat formalitas saja alias sebagai program kelatahan yang musiman. Selain itu transfaransi  layanan laporan aduan warga sering dipertanyakan publik. Apakah laporan aduan warga hanya sebatas masuk di admin lalu mengendap menjadi spam di kotak sampah, atau memang benar-benar sampai kepemegang kebijakan ?. Sehingga Layanan laporan warga menjadi komunikasi  satu arah dan menjadi program salah kaprah.

Kurangnya ditangani oleh tenaga profesional menjadi layanan laporan aduan warga tidak sesuai dengan yang diharapkan, terkesan lamban atau istilah medsos slow respon. Pemulis sendiri pernah mengalami kejadian saat membuka layanan laporan aduan publik disalah satu situs resmi pemerintah tingkat pusat, dimana laporan yang dibuat penulis baru direspon 10 hari sejak laporan dikirim dan hanya mendapat jawaban akan di cek dulu. Dan sampai sekarang penulis cek belum ada jawaban lagi.

Respon cepat layanan laporan aduan warga khususnya yang dibuat oleh instansi pemerintah harus lebih baik jangan sampai kalah oleh admin judol yang begitu cepat merespon setiap yang masuk. Jadi itulah salah satu sisi negatif dari layanan  laporan aduan warga, slow respon juga jarang ada yang ditindaklanjuti. Sehingga membuat warga menjadi kapok untuk menyampaikan aspirasinya.

Hal lain dengan adanya layanan laporan aduan  warga jangan sampai menjadikan lemahnya pelayanan kepada publik yang menjadi kewajibannya. Jangan baru bertindak setelah ada laporan atau setelah viral baru bekerja benar. Layanan laporan aduan warga harus mampu meningkatkan pelayanan dan harus mampu memberikan solusi yang tepat dalam mengatasi permasalahan  warga.  Tidak hanya perlu merespon cepat, bertindak cepat dan tepat juga harus bijak dalam menindaklanjuti setiap laporan aduan warga. 

Maka apabila layanan laporan aduan warga dikelola dengan baik, akan terbangun komunikasi yanfg positif dan akan semakin kuat pula sinergitas antara warga dan pemegang kebijakan. Dengan demikian warga akan merasa terlayani dengan baik dan meningkatkan kepercayaan kepada pemegang kebijakan. Dampaknya akan terbagunan  kesadaran yang tinggi di warga dalam memenuhi hak dan kewajibannya.  Dan akhirnya warga akan terlepas dari ketergantungan mengeluh liar  di medsos yang bebas tanpa batasan. 

Hal yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana dengan adanya layanan laporan aduan warga tersebut mampu menjadikan warga sadar untuk lapor tetapi bagaimana warga sadar menjadi pelopor dilingkungannya sendiri. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun