sakit gigi yang sangat menyakitkan sekali selama 4 hari.Â
Ini adalah pengalaman penulis 32 tahun lalu ketika penulis menjadi tenaga sukalerawan Desa Binaan dari organisasi kepemudaan. Suatu ketika penulis mengalamiSaat itu penulis sedang berada di satu kampung yang sangat terpencil dan jauh dari tempat pelayanan kesehatan. Jarak ke Puskesmas kecamatan sekitar 8 km dan harus ditempuh dengan jalan, selain akses jalan masih setapak dan tanah merah, juga sangat sulit dilalui oleh kendaraan. Â Apalagi saat itu sedang musim hujan.Â
Maka terpaksa diobati seadanya , mulai dari obat biasa yang ada di warung sampai dengan cara kampung dipijit dan di jampe oleh orang pintar. Tetapi belum mampu menghilangkan sakit gigi penulis. Bahkan rasa sakitnya terasa semakin bertambah.Â
Ditengah rasa putus asa , tiba-tiba yang punya rumah tempat penulis istirahat menawarkan diri untuk ikut mengobati dengan cara yang aneh. Yakni dengan menggunakan media Kecoa Batu.Â
Awalnya penulis ragu dan tidak percaya kecoa batu bisa dijadikan obat sakit gigi. Penulis kira kecoa tersebut dimakan, walaupun kecoa batu tidak sejijik kecoa biasa, tetap saja saat itu penulis jijik juga. Namun karena ingin sembuh terpaksa penulis nurut saja.Â
Ternyata cara pengobatannya tidak dimakan tetapi digosokan ke pipi dimana gigi terasa  sakit. Sekitar 5 ekor kecoa batu  dalam ekadaan hidup-hidup di gosok-gosokkan ke pipi penulis.
Setelah semua kecoa batu habis di gosok-gosokan ke bagian pipi, pelan-pelan terasa ada gatal-gatal kecil dibagian pipi yang digosok oleh kecoa batu, dan tidak seberapa lama pipi menjadi merah.Â
Seiring dengan itu rasa sakit gigi terasa menurun. Dan sekitar 30 menit setelah diobati kecoa batu, sakit gigit semakin terasa berkurang bahkan sakinya hanya ngilu saja.Â
Bahkan penulis mulai bisa makan dalam porsi kecil, padahal sebelumnya boro-boro bisa makan, minum sakit sakit. Dan saat akan tidur kembali penulis diobati lagi dengan kecoa batu, dan Alhamdulilah penulisa bisa tidur dengan nyaman setelah 4 hari tidak bisa tidur sama seklai karena sakit gigi yang tidak bisa di ucapkan rasa sakitnya.
Besok harinya ketika bangun, benar- ajaib, sakit gigi hilang tak bersisa. Bahkan penulis langsung bisa beraktifitas melakukan pendampingan kepada warga dan ikut lagi gotong royong bersama warga membuka jalan.Â
Setelah diobati oleh kecoa batu hingga sekarang tidak pernah sakit gigi lagi. Padahal saat masih duduk di bangku SMP sampai SMA penulis hampir rutin mengalami sakit gigi.