Mohon tunggu...
Septyan Hadinata
Septyan Hadinata Mohon Tunggu... Lainnya - buruh

Ikhlas bersama sabar dalam mengembara di dunia

Selanjutnya

Tutup

Bola

Takdir Timnas: Kekalahan Bukan Kelemahan

16 Oktober 2024   10:51 Diperbarui: 16 Oktober 2024   11:22 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : Kompas.com 

Ekspetasi yang begitu kuat terhadap Timnas di laga Kualifikasi Piala dunia zona Asia  melawan China kemarin berbalik lurus dengan hasil yang didapat. Rasa kecewa sedih melanda semua pemain dan pastinya juga penggemar Timnas masih membekas. Tapi itulah konsekwensi dari sebuah pertandingan, Meraih kemangan atau menerima kekalahan. Tapi yang pasti Takdir diterima oleh Timnas kita kalah dari pasukan negeri Gingseng bukanlah kekalahan akibat kelemahan, dan bukan pula soal faktor keberuntungan yang tidak berpihak. Semua itu Takdir akhir  sebuah pertandingan yang harus diterima dengan lapang dada dan menjadi bahan evaluasi/perbaikan di Timnas. 

Dan kita sebagai pendukung Timnas tidak perlu mencari-cari alasan atas kekalahan tersebut, apalagi menyalahkan dan marah. Tapi kita harus mampu memberikan dukungan moral untuk membangkitkan semangat pemain Timnas kita agar dalam pertandingan selanjutnya tampil lebih baik. Yang akhirnya harapan kita bersama atas Timnas bisa tampil di Piala Dunia 2026 terwujud  dan menjadi kebanggan bangsa ini.

Penulis tidak akan memberikan catatan permainan Timnas versus, sebab penulis sadar bukan pengamat ahli dalam bidang sepak bola, hanya sebagai bobotoh Timnas. Yang ingin penulis sampaikan adalah untuk belajar mengambil khikmah dibalik kekalahan tersebut. Dan salah satu khikmah yang bisa kita ambil adalah menyadarkan kesabaran kita dalam menerima sebuah kekalahan. jangan sampai   kekalahan membuat kita lemah dan kalah dalam memperjuangan harapan. 

Secara kualitas Timnas kita semakin baik dan menarik perhatian publik dunia, walaupun banyak yang mencibir atas banyaknya kehadiran pemain naturalisasi. Padahal seharusnya sebagai bangsa Indonesia harus bangga karena dalam jiwa pemain naturalisasi itu ada darah dan semangat  Garuda Karena dalam darah Garuda  ada kekuatan semangat Ksatria dan pejuang  tangguh.    Dan menyadarkan kita, bahwa sebuah bakat akan berwujud Hebat kalau ada ditempat yang tepat. Dan itu didapat oleh mereka para pemain timnas naturilasi, dimana mereka menjadi hebat karena berada di tempat yang tetap untuk mengembangkan bakatnya menjadi pemain sepak bola hebat.  

Banyak bakat hebat yang mengalir dalam jiwa putra-putra bangsa kita ini dalam olah raga sepak bola. Namun kita sadar bahwa bakat mereka sering terhambat karena tidak mendapatkan tempat yang tepat. Minimnya fasilitas lapangan sepak bola, masih carut marutnya manageman pembinaan sepak bola, dan juga masih rendahnya polical will pemerintah terhadap olah raga sepak bola. Dan sering   sepak bola dijadikan alat politik terutama disaat mau Pemilu/Pilkada. Itulah penyebab kenapa bakat hebat tidak berwujud hebat dalam dunia sepak bola di negeri ini. 

Jadi kelahan Timnas atas China bukanlah akhir dari perjuangan, tetapi bagian dari perjalanan sejarah sepak bola kita dalam meraih mimpi bangsa Indonesia bisa tampail di Piala Dunia. Kewajiba kita sekarang adalah tetap memberikan dukungan moral termasuk Doa kepada Timnas, dan kita percayakan penuh kepada Manager dan pelatih untuk melakukan evaluasi dan perbaikan dan mampu membangkita semangat Timnas dalam laga selanjutnya tampai baik dan Hebat. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun