Mohon tunggu...
Septyan Hadinata
Septyan Hadinata Mohon Tunggu... Lainnya - buruh

Ikhlas bersama sabar dalam mengembara di dunia

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Catatan kecil HUT 79 TNI: Ternyata TNI (Itu) Alat Politik

5 Oktober 2024   14:11 Diperbarui: 5 Oktober 2024   14:23 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Arsip poto Kompas 

Ini hanya catatan kecil untuk TNI yang berulang tahun ke 79 di tahun 2024.

Kata siapa TNI tidak berpolitik ? Justru TNI sudah lama menjadi Pelaku Ulung dalam Politik di negeri ini. Kiprah TNI dalam politik tidak bisa dipungkiri oleh siapapun termasuk para pembenci TNI. Dan sudah tercatat dalam sejarah bangsa ini. Meminjam kata populer Roky Gerung " Hanya Orang Dungu yang tidak tau TNI sebagai alat Politik ". Bahkan kita harus akui, bahawa TNI sebagai Alat Politik semakin KUAT. Dan karena itu pula pihak-pihak merasa terusik bahkan sampai meciptakan peta komplik dengan tujuan ingin menghacurkan kekuatan Politik TNI. Apabila disaat datangnya tahun politik. 

Saya menulis ini tidak tengah berada dalam komplik dengan TNI, tetapi tengah mencoba untuk tidak ikut-ikutan sama kelompok  panik  yang melihat semakin kuatnya Politik TNI sekarang  dinegara kita ini. Hanya saja ada sedikit kritik untuk TNI khususnya para Petingginya yang kadang sebagian dari mereka masih ada bersikap otokritik bahkan munafik. Dan semoga dengan tulisan ringan ini akan menambah kesadaran  para petinggi TNI dalam berpolitik  agar lebih cerdik tidak mudah menghardik apalagi main culik.

Lalu alasan apa saya menulis judul " TERNYATA TNI  ( itu ) Politik ? ". Karena saya mengerti dan  punya bukti. Dan saya berani menyatakan bahwa TNI tidak akan bisa lepas sebagai alat politik di negeri ini. Kalaupun ada anggota TNI yang berani keluar sebagai kekuatan Politik itu bukan pahlawan tapi pengecut. Dan harus keluar dari bagian bangsa ini pula. Lalu apa maksud dengan tulisan saya diatas itu ?. Singkat saja, bahwa TNI adalah alat Negara.  Sementara Negara merupakan integrasi dari kekuasaan politik, negara  adalah organisasi pokok dari kekuasaan politik. Negara adalah agency (alat) dari masyarakat yang mempunyai kekuasaan untuk mengatur hubungan-hubungan manusia dalam masyarakat. Manusia hidup dalam suasana kerjasama, sekaligus dalam suasana antagonistis dan penuh pertentangan. Negara adalah organisasi yang dalam sesuatu wilayah dapat memaksakan kekuasaannya secara sah terhadap semua golongan kekuasaan lainnya dan yang dapat menetapkan tujuan-tujuan dari kehidupan bersama. ( dikutip dari tulisan DIMENSI HUBUNGAN NEGARA, POLITIK DAN PENDIDIKAN Kasful Anwar Us )

Jadi jelas sebagai Alat Negara, TNI otomatis menjadi bagian Alat Politik Negara itu sendiri. Hanya saja Politik TNI jelas berbeda dengan Politik Partai. Hal ini ditegaskan oleh Mantan KASAD Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu mengatakan politik TNI adalah politik negara. " TNI tidak memiliki 'warna' dalam kepentingan partai politik manapun karen politik TNI adalah politik negara," 

Pernyataan diatas menambah semakin  jelas bahwa TNI sebagai kekuatan alat Politik Bangsa ini. Bahkan TNI selalu tampil sebagai penyelamat Bangsa disaat terjadinya kekacauan politik yang dilakukan oleh para penguasa Partai Politik. Walau kita tidak pungkiri juga kadang ada ( oknum petinggi TNI ) yang tidak nahan gelitikan licik pemain Politik untuk terlibat menjadi kekuatan dan kepentingan Partai Politik Tertentu. Dan itu bentuk Kedurhakaan Prajurit TNI terhadap Saptamarga dan Sumpah Prajuritnya. 

Dan kini di usianya ke 79, TNI harus lebih berani dan kuat sebagai Alat Politik Negara, dan tidak melacurkan harga dirinya dengan mengorbankan Institusi dan prajurit dilapangan untuk kepentingan Politik Praktis Parpol. Dengan thema HUT ke 79 "TNI Modern Bersama Rakyat Siap Mengawal Suksesi Kepemimpinan Nasional Untuk Indonesia Maju" tidak hanya menjadi sebuah jargon kosong, tapi harus benar-benar menjadikan TNI sebagai Penjaga Kehormatan Bangsa ini. Tidak hanya menjadi pengawal suksesi kepempinan tapi harus menjadi yang terdepan membawa bangsa ini lebih sukses mensejahtererakan Rakyatnya sendiri. Kesejahteraan anggota TNI itu penting, tapi harus diimbangi pula oleh terjaganya kehormatan TNI dari bisik-bisikan munafik kekuasaan.

Selamat Milad TNI, Tetap menjadi Pelindung Rakyat, bukan menjadi Perundung Rakyat.




Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun