Mohon tunggu...
Septiza Niken Pratiwi
Septiza Niken Pratiwi Mohon Tunggu... -

Make a history in your life, not just a story

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kelakuan Si Belang

25 Oktober 2014   03:13 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:49 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Masih tentang film pendek yang saya lihat kemarin, tetapi kali ini adalah film komedi. Film ini berjudul “Barang Bekas”.

Belang, seorang pemuda pengangguran yang pemalas. Ia tinggal disebuah perkampungan kecil bersama sang nenek yang sangat gaul dan ceria. Pagi itu, Belang terbangun dari tidurnya karena mendengar suara berisik dari luar rumahnya. Saat ia menengoknya keluar, ternyata suara berisik itu berasal dari radio tua neneknya. Belang bertanya pada sang nenek, “apakah ada makanan yang bisa ia makan untuk sarapan” mengganggu neneknya yang sedang asik senam. “Ada nasi uduk didapur” jawab nenek. Belangpun pergi ke dapur dan mencari makanan yang dimaksud, tapi setelah mencari setiap sudut dapur, ia tidak melihat nasi uduk itu, bahkan air untuk minumpun tidak ada. “Nenek..,, mana makanannya? Kok gak ada?” Tanya Belang. “Oh iya udah Gua makan nasi uduknya hahahaha….!! Lu kalo mau makan cari kerja sono, kalo gak bisa ditempat satu kan bisa ditempat lain emang dasar lu aja yang males!!” Jawab nenek sambil terbahak-bahak.

Belang yang kesal lari ke kamarnya mengambil celengan, bermaksud untuk dia membeli sarapan, tapi yang dia dapat hanyalah uang Rp. 500,-. Bukannya pergi mencari pekerjaan, Belang yang malas malah memalaki anak SMP dan SMA yang sedang bolos sekolah, tapi ia hanya mendapatkan Rp. 2000,-. Tak habis akal, ia pun pergi ke kontrakan dekat rumahnya. Kontrakan tersebut berjumlah 6 pintu, demi meminjam uang dia mengetuk semua pintu tersebut sampai ada yang membukakannya. Akhirnya salah satu temannya membukakan pintu, tetapi tidak meminjamkan uangnya karena uang yang dipinjam Belang sebelumnya belum pernah dibayar. Sepanjang jalan ia berpikir bagaimana mencari uang, tetapi sesaat pikirannya tersebut berubah menjadi imajinasi manis saat ia melihat gadis cantik yang ada didepannya. Dikhayalannya tersebut, Belang menjadi kekasih gadis cantik itu. Seakan larut kedalam khayalannya, tanpa sadar Belang sudah berlutut pada gadis itu dan kedua tangannya sudah memegang tas gadis itu.

Gadis yang merasa jiwanya terancam itu, akhirnya meneriakinya dengan sebutan “Maling”. Alhasil semua warga kampong pun mengejar Belang, Belang yang panik bersembunyi didalam telepon umum, dan ini berhasil menyelamatkannya dari keroyokan warga. Dijalan pulang, Belang melewati rumah yang bertuliskan “Jual/Beli Barang Bekas”. Terbesit dikepala Belang, untuk menjual beberapa barang yang ada dirumahnya agar menghasilkan uang. Saat sesampainya dirumah, Belang langsung memasukan beberapa barang yang ada dirumahnya kedalam gerobak, termasuk radio butut kesayangan neneknya yang selalu dipakai untuk senam. Belang memang keterlaluan, sampai-sampai melihat neneknya yang marah pun dimasukan juga kedalam gerobak olehnya.

Dalam cerita ini, kelakuan Belang termasuk dalam Sikap. Sikap Belang yang negative yaitu, pemalas, pemarah, dan tidak bisa menerima kritikan dari teman dan neneknya. Berbeda dengan neneknya yang memiliki konsep diri yang positif, karena walaupun sudah tua neneknya tetap memiliki semangat untuk hidup dengan menjaga kesehatannya. Meski mereka hidup serba kekurangan tetapi sang nenek tetap bahagia.

Dari segi atribusi, dalam film ini dijelaskan bahwa sang wanita dengan reflex mengira bahwa Belang adalah maling saat memegang tasnya. Atribusi sendiri adalah proses menyimpulka motiv, maksud, dan karakteristik orang lain dengan melihat pada perilaku yang tampak. atribusi disebabkan oleh kecenderungan manusia untuk menjelaskan segala sesuatu (ada sifat ilmuan dalam manusia), temasuk apa yang ada dibalik perilaku orang lain.

Sekian analisa film pendek kedua dari saya, semoga cerita film ini menghibur kalian dan dapat memberikan pelajaran untuk kita semua. Terimakasih.. ^^

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun