Jelagat menutup lekat,atas jarak pandang yg memikat.
Embun itu tak kembali mengendap,
sejuknya tak kembali mendekap.
Katanya,
"pejamkan mata bila merindu!"
terpejam namun tak kunjung bertemu
tetap saja bayang bayang yang beradu.
Suara bisikan itu riuh didalam benakku
Bayangan akan kembalinya Tuan menjadi sebuah dambaan
Namun, kenyataan terus membuat nya
tak kunjung berbalik badan
Lelah sudah aku bergaduh pada tiap tiap rasa yg bergemuruh.
Yang di ujung mata,
Perginya kian nyata
Kian waktu kian berasa
Pedih nya terlalu kentara
Untuk puan yg dirundung asmara.
Tak bisa kah Tuan berbalik, menaruh rasa yg menilik?
Atau hanya sekilas melirik, memberi pasti agar tak mengusik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!