Mohon tunggu...
septiya
septiya Mohon Tunggu... Administrasi - jarang nulis lebih sering mengkhayal

Penggemar pisang goreng ^^

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[FKK] Jangan Lupa Pamit Eyang Progo

13 Juni 2014   19:05 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:53 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14026357731285557536

Oleh: Septi Yaning No.16

Tiga hari lagi, masih tiga hari waktu yang dimiliki oleh Darmono dan keluarganya untuk mempersiapkan ubo rampe guna untuk pernikahannya besok minggu. Minggu Legi sudah menjadi hari yang dipilih berdasarkan perhitungan weton dan nasan dari dua belah pihak. Bagi keluarga Darmono yang masih memegang tradisi setempat tidak boleh ada satu hal pun yang lupa untuk dipersiapkan.

Darmono akan mempersunting seorang gadis, Sumi. Dia berasal dari desa seberang . Ya, Darmono tinggal di kabupaten Kulon Progo. Kabupaten paling barat di Yogyakarta yang terletak di barat (kulon) sungai Progo, karena itulah dinamakan Kulon Progo. Ada tradisi tertentu yang harus dilakukan jika masyarakat Kulon Progo menikah dengan orang yang berasal dari luar Kulon Progo, atau secara istilahnya harus menyeberang sungai Progo. Sungai Progo merupakan sungai terpanjang di Yogyakarta.

Ketika hari yang ditunggu sudah tiba, rombongan keluarga Darmono bergegas berangkat menuju rumah mempelai wanita. Begitu sampai di pinggir jembatan, Mbah Rono turun dari mobil dengan membawa ayam jantan hitam (cemani) ditemani salah seorang kerabat Darmono. Ayam cemani itu kemudian diikat pada sebuah pohon yang kebetulan ada di pinggir jembatan. Mbah Rono kemudian membakar kemenyan di atas sabut kelapa sambil mengucap doa-doa guna meminta keselamatan dan kelancaran untuk acara pernikahan serta keluarga kedua belah pihak. Selesai berdoa Mbah Rono menabur bunga ke sungai dari atas jembatan. Ayam yang diikat itu boleh diambil oleh warga sekitar ketika kemenyan yang dibakar sudah habis.  Acara pamitan kepada Eyang Progo selesai dan perjalanan menuju rumah Sumi pun dilanjutkan.

*ubo rampe : perlengkapan

*weton : hari lahir

*nasan : hari kematian

*ayam cemani : ayam yang tubuhnya, kulitnya berwarna hitam

NB : Untuk membaca karya peserta lain silahkan menuju akun Fiksiana Community

Silahkan bergabung di group FB Fiksiana Community

ilustrasi : DI SINI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun