[caption caption="sumber ilustrasi: tofugu.com"][/caption]Karin sedang meracik pesanan buble tea pesanan pelanggannya. Ya Karin memiliki sebuah tea shop kecil yang dirintisnya 3 tahun belakang. Usahanya ini sekarang sedang berkembang pesat, hari-harinya banyak ia habiskan di tea shop miliknya yang ia beri nama “Moi Tea”. Kenapa teh ? Karin memang sangat suka minum teh, kegemarannya itu ditularkan dari Kakeknya.
Seorang lelaki dengan kemeja warna merah hati mendekati bar tempatnya meracik teh.
“Rame sepertinya, pasti kamu sibuk.” Karin menoleh dan tersenyum melihat Putra, lelaki yang 4 tahun ini mengisi hatinya.
“Tumben kamu jam segini bisa ke sini ?” Putra mengambil kursi tepat di seberang meja bar.
“Survey tempatnya nggak jauh dari sini, jadi sekalian aja. Sudah seminggu aku nggak minum teh buatanmu.”
Karin menyerahkan pekerjaan kepada asistennya, segelas air putih disodorkan pada Putra.
“kok air putih?” Putra mengernyitkan dahi. Sementara Karin mengangkat bahunya mendengar protes dari Putra.
“Kamu tahu? Air putih ini begitu jernih?” Karin menatap gelas di depannya.
Putra semakin bingung.
“Air ini tak akan jernih lagi, jika sudah ditambah teh, susu atau yang lainnya. Meskipun sedikit.” Karin tersenyum
“Lalu?”