Awalnya saya hanya sedang mencari-cari rute angkot dari Kiaracondong menuju Observatorium Bosscha. Maklum saya buta angkot di Bandung. Dari banyak ulasan yang google berikan, saya membuka salah satu blog, di salah satu tulisannya itu, Â penulis menyarankan untuk mencoba aplikasi Moovit. Untuk link blognya saya lupa untuk menyimpan. Karena penasaran saya segera mengunduh aplikasi itu di ponsel.Â
Aplikasi ini ternyata bisa digunakan di lebih dari 1000 kota di 72 negara. Wahh cocok ini kalau yang suka travelling.
Awalnya sempet bingung bagaimana cara memakainya. Namun setelah mengutak-atik saya mulai paham bagaimana cara kerja aplikasi ini. Sebagai contoh berikut saya screen shoot ketika saya pergi dari Kiaracondong menuju Observatorium Bosscha.
Awalnya saya harus menentukan di negara dan kota mana rute yang akan saya cari.Â
Jika dilihat pada gambar di atas, selain ada estimasi waktu untuk setiap pilihan juga bisa diperhatikan tulisan jurusan / nomor angkot yang di bawahnya ada garis yang bewarna warni, misal angkot no. 15 ada garis biru muda. Di situ menunjukkan bahwa angkot ini dominan berwarna biru muda. Lalu untuk angkot jurusan Stasiun Hall-Lembang yang didominasi warna coklat muda. Dari penunjukkan warna itu tentu memudahkan untuk mencari dan mengenali setiap angkotnya.
Jika ingin lebih rinci untuk setiap pilihannya, bisa kita klik lagi dan akan muncul seperti di bawah ini.
Aplikasi ini untuk saya sangat membantu sekali, apalagi saya buta soal kendaraan umum, karena biasanya naik motor pribadi. Ya walaupun sekarang ada transportasi online yang lebih mudah, tapi buat yang pengen lebih irit bisa pakai aplikasi ini untuk mencari harus naik angkutan mana. Untuk melihat angkutan jurusan mana saja yang ada juga bisa. Coba cek kembali gambar pertama, bagian bawah di sana ada 3 pilihan arah, perhentian, dan jalur.Pilih jalur dan akan terlihat semua angkutan dari nomor, warna dan jurusannya. Â