Mohon tunggu...
Septin Puji Astuti
Septin Puji Astuti Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Tidak ada yang lebih istimewa selain menjadi ibu dari empat anak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mengintip Sekolah Dasar di Inggris Yuk

5 Desember 2012   09:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:09 5587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13546715581188989118

Kurikulum pendidikan dasar di Indonesia tahun 2013 mulai akan diubah oleh Kementrian Pendidikan. Pelajarannya akan direduksi hanya ke empat mata pelajaran Bahasa Indonesia, Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, dan Matematika (Sumber: Kompas.com). Sementara itu, pelajaran IPA, IPS dan lain-lain akan diintergasikan dalam empat mata pelajaran di atas (Sumber: Kompas.com)

Dengan perubahan kurikulum ini ada yang mendukung dan ada yang sedikit kecewa. Bagi yang setuju, tentu saja alasannya adalah karena rencana kurikulum baru tersebut lebih manusiawi bagi anak. Anak tidak dipaksa berfikir terlalu keras akan pelajaran-pelajaran IPA dan IPS. Harapannya dengan kurikulum yang lebih ringan ini, anak-anak tidak tertekan dan bisa menyerap materi pelajaran lebih baik. Selain itu ada harapan juga dengan kurikulum baru bisa mengubah pola berfikir anak yang dulunya cenderung menghafal sekarang lebih pada pemahaman isi pelajaran. Sementara bagi yang tidak setuju dengan perubahan kurikulum, biasanya karena khawatir jika kurikulum yang terlalu ringan, anak-anak tidak semakin pintar. Mereka beranggapan, semakin mudah pelajaran, semakin menjadikan anak tidak pintar dan sebaliknya semakin berat pelajarannya semakin mencerdaskan.

Terlepas dari pro dan kontra itu, sepertinya lebih banyak yang menyetujui kurikulum baru pemerintah. Lantas, pertanyaannya apakah guru-guru sudah siap? Bagaimana dengan guru-guru yang sudah terlanjur mengajar IPA dan IPS? Mau dikemanakan mereka?

Mari kita melihat bagaimana sekolah dasar di Inggris dimana Inggris menjadi salah satu negara yang dinilai bagus pendidikannya (Detiknews.com).

[caption id="attachment_212841" align="aligncenter" width="432" caption="Anak-anak di sekolah dasar (dok. Septin)"][/caption]

Kurikulum di Inggris untuk anak SD sangatlah ringan. Pelajarannya hanya reading, writing, speaking, listening, Math dan Science. Ini yang dilaporkan di progress report anak-anak. Jika kita cermati, intinya hanya dua mata pelajaran yaitu bahasa yang dijabarkan di dalam empat kemampuan dan matematika. Sementara dalam science juga banya membaca. Lebih tepatnya memahami bacaan.

Bagaimana pelajaran-pelajaran itu diajarkan di kelas?

Tiap hari senin anak belajar beberapa 10-20 kata. Guru mendiktekan kata-kata, dan anak menuliskan di buku kecil yang diberi oleh sekolahan. Dari sini anak belajar listening, writing sekaligus reading. Begitu selesai didekte, guru mengoreksi pekerjaan anak-anak. Kemudian guru memberikan lembaran kertas berisi daftar kata-kata yang telah didiktekan tadi. Di lembaran itu, kata-kata yang salah tulis dikasih highlight menggunakan stabilo warna. Jika anak tidak melakukan kesalahan atau salahnya sedikit, guru akan menambah 5 kata lagi di lembaran daftar kata. Kemudian lembar kata-kata tadi dibawa pulang untuk dipelajari di rumah. Guru sudah menyiapkan tiga kolom di lembaran itu, untuk membantu orangtua mengoreksi listening, reading, writing dan spelling kata-kata itu di rumah. Hari jumat, kata-kata itu didiktekan lagi ke anak-anak untuk evaluasi sejauh mana anak bisa melakukan keempat kemampuan itu. Pengucapan akan otomatis bisa jika mereka bisa mendengar dengan baik, itu yang pernah saya dengar dari seorang guru bahasa Inggris saya yang berasal dari Irlandia.

Selain menulis kata-kata, anak juga belajar menulis serangkaian kalimat dalam suatu paragraf atau beberapa paragraf. Tapi itu bukan pelajaran mengarang atau menulis fiksi, tetapi menulis suatu tulisan dimana anak diajak belajar berfikir secara ilmiah, logis dan runtut. Tentu saja, standar level menulis anak kelas 1 lebih mudah dibandingkan dengan yang kelas 6. Pemerintah Inggris sudah memmiliki standard nasionalnya. Begitu juga dengan empat kemampuan lain dan pelajaran matematika.

Belajar membaca juga tidak hanya melalui kata-kata yang didiktekan saja, tetapi juga dengan membaca buku. Ya, membaca buku diharuskan bagi setiap anak. Setiap Senin, anak dipinjami buku-buku yang harus dikembalikan senin berikutnya. Bukunya bermacam-macam, tergantung minat anak dan anak bisa memilih sendiri di perpustakaan sekolah. Umumnya yang dipinjamkan adalah buku-buku fiksi. Setelah meminjam buku, guru akan meminta anak membacakan buku. Ini untuk belajar membaca sekaligus pengucapan. Setelah guru mendengarkan anak membaca, guru meminta anak untuk menceritakan kembali menggunakan bahasa mereka. Tidak hanya itu, guru juga menanyakan beberapa hal yang sudah disebutkan dalam buku tersebut. Ini berarti belajar memahami isi buku. Tetapi tidak ditulis, melainkan diucapkan langsung oleh si anak. Ini juga sekaligus mengajarkan kemampuan berbicara dan melatih daya ingat anak melalui pemahaman, bukan hafalan.

Sedangkan, untuk melatih kemampuan berbicara (speaking) anak juga diajak untuk berdiskusi. Di sini anak dikelompokkan dalam beberapa kelompok, kemudian guru memimpin diskusi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun