Beberapa hari lalu New York Magazine menyatakan bahwa Birmingham adalah kota tujuan wisata terbaik dibandingkan London. Padahal tahun sebelumnya salah satu travel agent menyatakan Birmingham adalah kota wisata terjelek. Perubahan ini tentu saja karena telah dibangun beberapa tempat wisata yang layak untuk dinikmati turis. Salah satunya adalah perpustakaan di Birmingham, The Library of Birmingham yang dibuka tanggal 3 September lalu. Singkat mengenai perpustakaan ini sudah pernah saya ceritakan di artikel ini. Di sini saya hanya ingin menuliskan betapa perpustkaan ini indah jika dijadikan obyek fotografi. Dari arsitekturnya, jelas memiliki arsitektur yang indah. Dengan dekorasi atap yang dikelilingi ornamen bermotif seperti batik kawung, membuat perpustakaan ini unik. Apalagi jika langit cerah. Birmingham yang kota terbesar kedua di Inggris setelah London ini seringkali dilewati pesawat terbang. Pesawat-pesawat jet itu asapnya mengalami kondensasi dan meninggalkan jejak di langit (condensation trail/contrail). Jejak asap pesawat yang tertiup angin menjadikan langit seperti dilukis. Ya, lukisan Sang Kuasa yang luar biasa Indah yang layak intuk diabadikan di kamera kita. [caption id="attachment_276839" align="aligncenter" width="336" caption="The library of Birmingham dari halaman depan (Foto: Septin)"][/caption]
Itu jika memotret perpustakaan dari luar. Dari dalam, juga diperbolehkan memotret. Kita mau bawa tripot ke dalam ruangan juga tidak masalah. Tetapi lebih amannya ijin dulu ke petugas. Di dalam gedung, di lantai bawah ada Amphitheatre. Biasanya di sini digunakan untuk pentas seni. Di Amphitheatre tempat yang menarik untuk mengambil atap gedung dengan frame lingkaran. [caption id="attachment_276840" align="aligncenter" width="504" caption="Atap gedung dibidik dari Amphitheatre (Foto: Septin)"]
Gedung ini selama Senin-Jumat dibuka dari jam 08.00 pagi sampai jam 08.00 malam. Makanya tempat ini sangat bagus untuk menikmati kota Birmingham di malam hari. Apalagi di saat menjelang musim dingin seperti sekarang. Malam lebih panjang. Jam 5 sore sudah mulai gelap gulita. Jadi bisa punya waktu lebih lama untuk memotret malam hari.
Jika memotret malam hari di Amphitheatre sangat menarik. Apalagi ketika blue hour. Seperti yang saya bilang, bawa tripod k dalam perpustakaan tidak masalah. Makanya, bisa leluasa melakukan potret malam yang memang menggunakan shutter speed lama. [caption id="attachment_276841" align="aligncenter" width="504" caption="Gemerlap lampu atap perpustkaan dari gedung Amphitheatre (Foto: Septin)"]
Menarik bukan? Eh, tunggu dulu. Masih ada Secret Garden di lantai 7 yang merupakan ruangan terbuka yang berisi taman-taman dan tempat yang nyaman untuk melihat kota dari atas gedung. Saya coba memotret kota di malam hari dari Secret Garden dan hasilnya ini.
[caption id="attachment_276843" align="aligncenter" width="504" caption="Gemerlap Kota Birmingham, di sisi kiri perpustakaan (Foto: Septin)"]
[caption id="attachment_276844" align="aligncenter" width="504" caption="Pemandangan Kota Birmingham di malam hari di depan Gedung Perpustakaan (Foto: Septin)"]
Tapi hari itu angin sangat kencang. Menjelang musim dingin seperti sekarang, angin sangat kencang ditambah lagi waktu itu hari kerja. Makanya di atas gedung tidak banyak orang yang menikmati malam dari Secret Garden.
Setelah memotret di dalam gedung dan naik ke lantai 7, saatnya pulang. Tetapi bukan berarti sudah selesai memotretnya. Karena Perpustakaan ini terletak di lokasi wisata seperti War Memorial, Shimphony Hall yang merupakan salah satu lokasi seleksi British Got Talent, berdekatan dengan Canal dan lokasi All England, acara potret di luar gedung masing bisa dilanjut. Berikut ini dua hasil potret malam di depan Library of Birmingham dan War Memorial.
[caption id="attachment_276845" align="aligncenter" width="504" caption="The Library of Birmingham di malam hari (Foto: Septin)"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
