Mohon tunggu...
Shinta Septin Aristha
Shinta Septin Aristha Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi IAIN Jember

Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kemuliaan Seorang Guru di Tengah Pandemi Corona

3 Mei 2020   20:26 Diperbarui: 3 Mei 2020   20:30 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamu'alaikum Wr. Wb
Kembali lagi dengan membahas pokok permasalahan mengenai virus Corona yang sedang mengancam negara Indonesia. Membuat dunia menjadi tidak baik baik saja. Menjadikan beberapa aktivitas bahkan kegiatan lembaga pendidikan harus terhentikan. Banyak keluh kesah yang dirasakan oleh sebagian masyarakat akibat dari virus tersebut, banyak yang mengeluh karena pekerjaan, uang, ketidakbebasan dan lain sebagainya. Bagaimana tidak? Dengan terjadinya virus Corona ini sebagian orang harus patuh dan mengikuti apa yang pemerintah perintahkan, seperti halnya program dirumah saja.

Bukan hanya itu saja anak-anak didik yang seharusnya belajar disekolah seperti biasanya. Harus terhentikan terlebih dahulu demi mengurangi tersebarnya virus Corona tersebut dan ditakutkan malah akan menambah korban, terutama pada anak kecil atau anak-anak sekolah yang terkadang ceroboh dan enggan menjaga kebersihan serta kesehatan dirinya. 

Akibat dari program pembelajaran dirumah saja, membuat siswa terkadang kurang memahami materi yang ada. Bagaimana bisa? Ya, tentu saja bisa. Karena pembelajaran berbasis online yang mengakibatkan pembelajaran tidak efektif. Jika di dalam sekolah yang berkomunikasi langsung dengan guru terkadang ada siswa yang sulit untuk memahami suatu pembelajaran. Apalagi dengan pembelajaran secara online, yang hanya dipantau melalui jarak jauh.

Untuk mengatasi kasus tersebut, dimana seorang guru yang takut akan ketidakpahaman siswa dalam mempelajari suatu materi. Akhirnya beberapa guru memilih untuk mendatangi rumah siswanya satu persatu. Dalam hal ini semua guru yang mengajar pada sekolah tersebut mencoba untuk membagi tugas antara guru yang satu dengan guru yang lain. Seperti : guru A mengajar 10 anak dimasing-masing rumah mereka dan lain sebagainya.

Dengan tindakan ini seorang guru tersebut tidak merasa lelah atau terbebani, karena yang mereka inginkan adalah kepuasan peserta didiknya dalam mempelajari suatu pembelajaran. Jadi, bukan hanya pemberian tugas tanpa penjelasan materi. Seorang guru hanya ingin siswa siswanya mendapat pendidikan yang layak. Dimana mereka masih bisa berkontak langsung dengan guru-guru mereka dan merasakan pembelajaran seperti mana biasanya yang dilaksanakan di sekolah.

Tanpa rasa lelah guru mendatangi rumah-rumah siswa untuk saling belajar mengajar bersama sama. Memberikan ilmu pengetahuan dan wawasan yang luas sudah menjadi tugas seorang. Jadi, bagaimanapun seorang guru harus tetap menjalankan kewajibannya sebagai seorang pengajar dan pendidik.

Bukan hanya itu, bahkan seorang guru rela mengantarkan beberapa lembar soal ujian yang seharusnya siswa lakukan di sekolah dan sekarang harus dikerjakan di dalam rumah dengan pengawasan orangtua siswa masing-masing. Seperti, soal ujian tengah semester, dan lain sebagainya.

Semua hal itu dilakukan oleh seorang guru dengan ikhlas, karena disini guru-guru yakin bahwa apa yang mereka lakukan merupakan upaya dari ikhtiar mereka untuk menjadikan anak didik mereka menjadi anak didik yang mempunyai pengetahuan luas dan tidak ketinggalan materi meski harus menjalani pembelajaran secara jarak jauh. Seorang guru sadar bahwa siswanya adalah tanggungjawabnya. Jadi, apapun yang terjadi seorang guru harus tanggungjawab akan tingkat pemahaman peserta didiknya.

Jika dilihat dari beberapa hal tersebut, guru merupakan seseorang yang sangat mulia. Tanpa rasa lelah, tanpa merasa terbebani ia lakukan semata-mata untuk peserta didiknya. Seorang guru tidak ingin jika nantinya tidak bisa mencetak generasi yang unggul. Maka dari itu, apapun akan guru lakukan demi meningkatkan tingkat pemahaman dan kemampuan peserta didiknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun