Mohon tunggu...
Shinta Septin Aristha
Shinta Septin Aristha Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi IAIN Jember

Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Profesi yang Melahirkan Segala Profesi

9 Maret 2020   21:01 Diperbarui: 9 Maret 2020   20:56 985
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Profesi adalah suatu pekerjaan yang dimiliki oleh seseorang. Di Indonesia banyak sekali macam-macam profesi, dari profesi menjadi guru, dokter, polisi dan tentara. Tetapi disini yang akan saya bahas adalah profesi seorang guru yang melahirkan segala profesi.

Mengapa demikian?

Coba kalian fikirkan, tanpa adanya seorang guru kita tidak mungkin bisa mengetahui segala hal yang belum pernah kita ketahui sebelumnya. Guru mengajari kita dari awal masuk taman kanak-kanak hingga kita menuju jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Di sekolah guru memberi kita materi, pengalaman, yang bisa dijadikan sebagai wawasan. Sebelum kita menjadi seorang yang lebih penting seperti sekarang ini. Harusnya kita menyadari bahwa tanpa adanya seorang guru kita tidak mungkin bisa sehebat ini.

Menjadi seorang tentara, polisi bahkan yang lainnya pasti perlu belajar terlebih dahulu, pasti perlu menuntut ilmu terlebih dahulu. Maka dari itu, tanpa adanya guru kita tidak mungkin mempunyai wawasan seluas ini. Menjadi apa yang kita inginkan seperti sekarang ini.

Seorang guru memang pantas mendapat julukan pahlawan tanpa tanda jasa, karena seorang guru memang memberikan ilmu, mengajari murid-muridnya dengan ikhlas dan sudah pasti tujuan nya untuk meningkatkan kompetensi anak didiknya.

Di dalam sekolah, guru mempunyai dua peran yaitu sebagai pendidik dan pengajar. Sebagai seorang pengajar, guru harus memberikan semua pengetahuan yang dipunya agar dituangkan pada anak didiknya. Sedangkan sebagai seorang pendidik, guru dituntut untuk membimbing anak didiknya agar tidak berjalan di jalan yang kurang benar. Guru harus bisa mengayomi anak didiknya yang sedang dirundung masalah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun