Mohon tunggu...
Septi KumalaPutri
Septi KumalaPutri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Introvert

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Bullying: Bayang-bayang Gelap yang Mengancam Emosional Anak

20 September 2024   19:08 Diperbarui: 20 September 2024   19:15 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Tentu saja pengaruh perkembangan emosional anak di pengaruhi oleh lingkungan sekitar meraka, dimana terdapat pengaruh baik dan buruk bagi mereka. Pengaruh buruk yang sering terjadi di lingkungan masyarakat atau bahkan sekolah yaitu bully, baik itu berupa tindakan kekerasan fisik atau mental. Bully merupakan tindakan yang dilakukan oleh individu atau sekelompok orang dengan tujuan untuk menyakiti seseorang. Tindakan bullying dapat dialami oleh anak kecil bahkan remaja sekali pun. Bullying yang dilakukan di usia dini dapat membawa pengaruh bagi perkembangan emosional si anak. Usia dini atau kanak-kanak adalah usia emas bagi anak, di usia ini anak sedang mengalami proses tumbuh kembang sehingga perubahan dalam diri anak berlangsung dengan cepat.

Bullying bukan saja tindakan kekerasan fisik, tetapi bullying akan menimbulkan luka yang sangat dalam pada emosi anak dan mental dari anak. Dampak dari bullying yang berkepanjangan akan mempengaruhi kepercayaan diri anak, kesehatan mental anak, hingga hubungan sosial anak di masa depan kelak.

Bagaimana Bullying Mempengaruhi Emosi Anak?
1. Kecemasan dan Ketakutan: Anak yang sering menjadi korban bullying cenderung merasa cemas dan takut akan keselamatan mereka. Mereka akan menghindari lingkungan sekitarnya dan mereka merasa lebih aman jika sendiri.

2. Depresi: Perasaan sedih dan ketakutan yang berkepanjangan akan membuat anak mengalami gangguan mental berupa depresi.

3. Marah dan Agresif: Mereka bisa melampiaskan kemarahan pada diri sendiri atau orang lain. Anak yang melampiaskan amarahnya pada diri mereka sendiri cenderung akan melukai tubuh mereka dengan benda tajam, kondisi ini akan membuat anak merasa nyaman. 

4. Kurang Percaya Diri: Bullying dapat menghancurkan kepercayaan diri anak. Mereka mungkin merasa tidak berharga, tidak mampu, dan tidak layak mendapatkan perlakuan baik.

5. Kesulitan Bersosialisasi: Anak yang di-bully seringkali kesulitan menjalin hubungan sosial yang sehat. Mereka mungkin merasa terisolasi, kesepian, dan sulit mempercayai orang lain.

Dari beberapa dampak diatas, maka dapat kita lihat bahwa dampak dari bullying sangat mempengaruhi perkembangan emosional anak dan mental anak. Anak yang mengalami tindakan bullying umumnya akan lebih pendiam dan menyukai kesendirian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun