Mohon tunggu...
Septi Dyah
Septi Dyah Mohon Tunggu... -

simple person

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jakarta Banjir (Lagi)

12 Februari 2015   05:38 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:22 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Musim hujan selalu menjadi momok bagi warga Jakarta setiap tahunnya. Seperti sekarang ini banjir Jakarta masih menjadi trending topik yang tidak pernah habis.

Selama ini banjir menjadi pekerjaan rumah yang belum terselesaikan oleh pemerintah Jakarta, kondisi tata ruang Ibu Kota yang sudah dipenuhi bangunan beton dan aspal membuat penyerapan air ke tanah semakin berkurang dengan drainase yang kecil. Intensitas hujan yang masih tinggi, ditambah air kiriman dari daerah sekitar yang lebih tinggi melumpuhkan beberapa kegiatan masyarakat Jakarta.

Genangan air yang semakin tinggi dan meluas di Jakarta disebabkan kapasitas drainase yang kurang maksimal untuk menampung air hujan yang tinggi, saluran air hujan ke sungai tersumbat dengan adanya sampah sehingga aliran debit air kecil. Kondisi ini mengganggu kehidupan masyarakat Jakarta, kemacetan ditambah dengan banjir di jalan – jalan utama melumpuhkan transportasi dan menyebabkan kerugian ekonomi. Selain itu, rumah – rumah sudah banyak yang terendam banjir dengan ketinggian sampai atap rumah, tidak ada pilihan pada masyarakat untuk mencari penampungan sementara dan merelakan harta bendanya terendam air hujan.

Pemerintah bukannya berdiam saja akan pekerjaan rumah langganan ini, pembangunan terowongan menuju Banjir Kanal Timur dan Realisasi waduk merupakan proyek yang masih berjalan. Masyarakat juga harus berperan aktif untuk masalah bersama ini, mungkin sudah bosan dengan larangan buang sampah ke sungai, tetapi masalah sampah tidak dapat dipisahkan begitu saja dengan banjir.(Septi Dyah)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun