Kualitas dan mutu pendidikan pada suatu negara sangat memberikan dampak yang besar kepada negara itu sendiri.
Dimana mutu pendidikan dapa menjadi salah satu sumber untuk memajukan suatu bangsa.
Bagaimana caranya?
Pendidikan akan membentuk kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia yang baik, sehingga Sumber Daya Manusia yang baik nantinya dapat mengolah Sumber Daya Alam dan sekitar yang ada dengan sebaik mungkin, guna membangun masa depan dari suatu bangsa tersebut. Sehingga dapat dikatakan, bahwa Sumber Daya Alam merupakan salah satu aset utama yang sangat berharga bagi suatu negara.
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Word Population Review, tingkat pendidikan Indonesia pada tahun 2021 berada pada peringkat ke 54 dari 78 negara yang ada. Riset ini jelas menunjukan, bahwasannya tingkat mutu pendidikan di Indonesia masih dikategorikan  buruk.
Lalu sebenarnya apa yang menjadi
permasalahan mendasar dari pendidikan di Indonesia sendiri?
Permasalahan tersebut meliputi:
1. Tidak Ratanya Pendidikan dan Sulitnya di Dapatkan Bahan Ajar.
Kondisi Indonesia yang cukup luas, nyatanya menjadi salah satu penyebab mengapa perealisasian pemerataan pendidikan di Indonesia sulit untuk dilakukan.
Hal ini terutama dialami dan dirasakan oleh banyak masyarakat yang tinggal di daerah-daerah terpencil  Indonesia.
Sulitnya akses menuju tempat terpencil membuat pemerintah sulit menjamah dan membangun sekolah-sekolah untuk masyarakat sekitar.
Selain itu akses yang sulit juga membuat pemerintah kesulitan untuk memberikan alat bantu ajar, seperti buku dan lain sebagainya.
2. Â Kurang Memadainya Sarana dan Prasarana
Kurangnya sarana dan prasarana yang ada pada suatu sekolah membuat jalannya proses pendidikan menjadi terganggu.
Ketidak nyamanan yang dirasakan oleh para siswa dapat memecah konsentrasi, sehingga keefektifan dalam pembelajaran sulit untuk dicapai.
Selain itu kurangnya sarana dan prasarana disuatu sekolah juga dapat menjadi penghambat utama dalam kemajuan dan perkembangan dari sekolah tersebut. Sehingga secara tidak langsung pendidikan yang ada ikut tersendat karenanya.
3. Kurikulum yang Sering Berganti
Kurikulum yang sering berganti nyatanya justru memberikan rasa kekesalan kepada siswa.
Pergantian dan pertukaran kurikulum membuat siswa merasa terkejut.
Hal ini disebabkan karena adanya perubahan proses pendidikan yang ada. Sehingga para siswa harus kembali menyesuaikan cara pembelajaran mereka dengan kurikulum yang baru.
4. Keterbatasan Biaya
Di Indonesia sendiri sebenarnya pemerintah telah memberikan bantuan kepada para siswa yang mengalami permasalahan ekonomi di dalam keberlangsungan suatu pendidikan, misalnya dengan pemberian dan pemberlakuan KIP-K pada para pelajar.