Mohon tunggu...
Anugraheni Septi
Anugraheni Septi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hai

Hai

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Budidaya serta Penanganan Pascapanen Sawi Pakcoy dan Daun Bawang Sistem Organik di KPTT Salatiga

7 Juli 2024   02:17 Diperbarui: 7 Juli 2024   08:52 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: dokumentasi pribadi

Apa sih pertanian organik itu?

Pertanian organik merupakan sistem budidaya yang tidak menggunakan bahan kimia seperti penggunaan pestisida kimia dan pupuk kimia. Tujuan dari pertanian organik untuk melestarikan keragaman hayati. Sistem budidaya sawi pakcoy dan daun bawang di pertanian Indonesia masih menggunakan budidaya anorganik sehingga menyebabkan kerusakan tanah dan menurunkan produktivitas tanaman yang dihasilkan. Penanganan pascapanen terdapat kasus yang sering dialami seperti kurangnya petani dalam penanganan pascapanen sehingga produk sayur pakcoy dan daun bawang mengalami kemunduran mutu kesegaran dan mengalami kerusakan.

Sawi Pakcoy merupakan komoditas hortikultura yang banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia dan memiliki prospek yang tinggi sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani.  Bawang daun memiliki aroma yang khas sehingga masakan yang diberi daun akan memiliki aroma harum dan memiliki cita rasa yang lebih enak dan pada daun bawang juga memiliki nilai gizi yang tinggi sehingga banyak disukai masyarakat.

Kursus Pertanian Taman Tani (KPTT) Salatiga merupakan salah satu tempat yang budidaya tanaman dan penanganan pascapanennya menggunakan sistem pertanian organik yang terletak di Jalan Mayang Sari No.2, Mangunsari, Sidomukti, Kutowinangun Kidul, Kec. Tingkir, Kota Salatiga, Jawa Tengah 50724. KPTT Salatiga sendiri memiliki banyak komoditas contohnya sawi pakcoy dan daun bawang. 

Lalu bagaimana cara budidaya  menggunakan sistem pertanian organik?

  • Sawi Pakcoy

Kegiatan budidaya sawi pakcoy diawali dengan menyemai benih di tray semai yang media tanamnya memiliki komposisi pupuk kandang (2 karung): cocopeat (1 karung): tanah (1 karung): arang sekam (1 karung) lalu dirawat di greenhouse selama 2 minggu hingga memiliki 2 - 4 helai daun lalu dipindahkan ke lahan yang sudah diolah menggunakan traktor dan tentunya sudah diberi pupuk dan diberi mulsa. Selanjutnya ada penyiraman yang disesuaikan dengan cuaca jika cuacanya panas maka tanaman di siram satu hari sekali, jika turun hujan maka dua hari sekali. Pemupukan berkelanjutan juga perlu dilakukan agar tanaman mendapatkan nutrisi yaitu dengan fermentasi air cucian beras, sisa sayuran dan yakult sebagai starter. Pupuk organik cair (POC) yang telah dibuat dilarutkan dengan air bersih hingga 800 -- 1000 ppm lalu diaplikasikan secara manual menggunakan gembor, setiap bedengan sebanyak 2 gembor dan dilakukan seminggu sekali. Konsentrasi 800 -- 1000 ppm diaplikasikan pada saat tanaman sudah satu minggu di bedengan, lalu setelah dua minggu konsentrasinya dapat dinaikan hingga 2000 ppm agar cepat besar dan panen. Penyulaman dilakukan ketika terdapat tumbuhan yang mati dan penyiangan ketika rumput yang ada disekitar bedengan sudah tinggi - tinggi. Selain itu terdapat juga Organisme Penganggu Tanaman (OPT) di KPTT Salatiga contohnya seperti kutu daun dan ulat. Pengendalian hama tersebut dengan pestisida nabati seperti tembakau untuk kutu daun dan bawang putih untuk ulat. Untuk tembakau dan bawang putih tersebut hanya di blender lalu disaring dan disemprotkan ke tanaman yang terserang hama. Setelah dilakukan pemeliharaan selama 28 - 35 hari maka dilakukan pemanenan. Panen sawi packoy dilakukan dibawah jam 9 agar sawi pakcoy tetap segar dan tidak layu, panen sawi pakcoy menggunakan gunting dengan memotong bagian bawah diatas akar sawi pakcoy. Setiap bedengan di KPTT Salatiga dapat menghasilkan 3kg sawi pakcoy. 

sumber: dokumentas pribadi
sumber: dokumentas pribadi
  • Daun Bawang

Budidaya daun bawang secara organik di KPTT Salatiga tidak berbeda jauh dengan budidaya sawi pakcoy yang diawali dengan pengolahan lahan. Budidaya daun bawang ini tidak menggunakan benih tetapi dengan bibit dari tunas anakan. Tunas anakan tersebut diperoleh dengan cara memisahkan anakan dari tanaman induk yang sehat dan pertumbuhannya bagus. Sebelum dilakukan penanaman, jarak tanaman dalam satu baris berjarak 30 cm. Selain itu, indukan yang akan ditanam dipotong akarnya hingga tersisa sekitar 1cm yang bertujuan agar dapat mempercepat pertumbuhan tunas dan akar baru, memperbanyak jumlah anakan dan daun sehingga produksinya tinggi. Selanjutnya dilalukan pemeliharaan yaitu penyiraman, pemberian POC berkelanjutan yang berasal dari kotoran ayam 7 karung yang direndam menggunakan air bersih dalam bak sebesar 150cm x 150cm x 100cm. POC untuk daun bawang ini merupakan perbandingan antara pupuk ayam yang sudah direndam lalu di encerkan lagi menggunakan air dengan perbandingan 2 ember POC kotoran ayam yang dimasukan ke dalam drum sampah lalu diisi air sampai penuh. Setelah tercampur lalu diaplikasikan dengan cara manual menggunakan cangkir, satu lubang tanaman diberi satu cangkir pupuk. Penyulaman dilakukan ketika terdapat tumbuhan yang mati dan penyiangan ketika rumput yang ada disekitar bedengan sudah tinggi - tinggi. Selain itu terdapat juga Organisme Penganggu Tanaman (OPT) di KPTT Salatiga contohnya seperti ulat grayak yang dikendalikan menggunakan daun pepaya karena adanya senyawa papain pada daun papaya cukup efektif untuk mengendalikan ulat dan hama penghisap tanaman. Pestisida alami dari daun pepaya dan umbi bawang putih menunjukkan semakin tinggi konsentrasi ekstrak daun pepaya dan umbi bawang putih tingkat kematian hama. Daun bawang dapat dipanen dalam waktu sekitar 2 bulan. Sistem panen di KPTT Salatiga dilihat dari jumlah anakannya dan daun bawangnya sudah besar. Panen dilakukan secara manual yaitu dicabut lalu di lakukan penanganan pascapanen.

Bagaimana penanganan pascapanen di KPTT Salatiga ?

sumber: dokumentasi 
sumber: dokumentasi 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun