Lumajang -- Sabtu, 10 Agustus 2024, merupakan hari terlaksananya program kerja terakhir Kelompok KKN 227 di Desa Rojopolo. Setelah melaksanakan berbagai macam program kerja, mulai dari edukasi lingkungan hingga demonstrasi biobriket, kini tiba waktunya bagi Kelompok KKN 227 untuk melaksanakan program kerja selanjutnya dan sekaligus menjadi program kerja terakhir Kelompok KKN 227. Program kerja terakhir dari Kelompok KKN 227 yakni pelatihan ecoprint. Ecoprint dapat dikatakan sebagai salah satu bentuk teknik cetak yang dapat dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan alami yang dapat digunakan sebagai pola batik dan pewarna, seperti daun-daunan dan bunga. Terdapat dua teknik yang bisa digunakan dalam pembuatan ecoprint, seperti teknik pounding atau teknik tumbuk dan teknik steaming atau teknik kukus.
Pada kegiatan pelatihan ecoprint ini, Kelompok KKN 227 mentargetkan ibu-ibu Kader PKK sebagai target utama dalam kegiatan sosialisasi dan pelatihan ecoprint yang diketuai oleh Ibu Siti Aisah selaku Ketua PKK Desa Rojopolo. Kegiatan ini diselenggarakan di Balai Desa Rojopolo tepat pada pukul 10.00 WIB dan dihadiri oleh 10 peserta yang berasal dari kelompok Kader PKK Desa Rojopolo. Kegiatan ecoprint berjalan dengan lancar dan tanpa hambatan apapun serta partisipan dari ibu-ibu Kader PKK turut aktif menyemarakkan kegiatan tersebut. Adanya kegiatan pelatihan ecoprint yang dilaksanakan oleh Kelompok KKN 227 di Desa Rojopolo bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan, mendorong kreativitas dan inovasi, mendukung ekonomi berkelanjutan, dan menjaga keanekaragaman hayati.
Ecoprint merupakan suatu teknik cetak yang dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan alami sebagai pewarna dan sebagai pola batik, seperti dedaunan dan bunga. Melalui berbagai tahapan, warna yang ada pada bahan-bahan tersebut akan didistribusikan pada kain yang disediakan sehingga pigmen dan polanya akan berpindah pada kain tersebut. Tahapan-tahapan yang perlu dilalui di antaranya, perendaman kain dengan air tawas, perendaman dedaunan dengan air dan cuka, teknik ecoprint dengan mengetuk dedaunan di atas kain, setelah itu penjemuran, dan perendaman kembali pada air tawas. Seluruh tahapan tersebut dilakukan agar ecoprint dapat berhasil, yakni memastikan bahwa warna dan pola dari dedaunan dapat benar-benar tertransfer pada kain. Untuk itu, diperlukan ketelatenan dalam melakukan teknik ini agar dapat menghasilkan hasil cetak yang indah dan sesuai dengan dedaunan dan pola yang diharapkan.
Kegiatan pelatihan pembuatan ecoprint dilaksanakan dengan metode ceramah dan praktik langsung, dimana peserta pelatihan sangat antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dan aktif bertanya. Harapannya melalui kegiatan pelatihan ini, ibu ibu PKK dapat memahami cara pembuatan ecoprint dengan baik, mendorong kreativitas dan inovasi, meningkatkan kesadaran tentang lingkungan karena ecoprint menggunakan bahan-bahan alami tanpa adanya bahan kimia yang berbahaya, serta dapat menjadi salah satu bentuk sumber pendapatan alternatif lain.
Acara diakhiri dengan sesi foto bersama dan penyerahan sertifikat partisipasi kepada ketua ibu Kader PKK Desa Rojopolo. Dengan semangat yang sama, kami berharap ecoprint bisa menjadi gerakan positif yang menyebar luas, menyatukan kreativitas, dan pelestarian lingkungan.
Penulis: Kelompok KKN 227 Rojopolo
