Lumajang -- Rabu, 24 Juli 2024, Kegiatan KKN UMD 2024 merupakan kegiatan pengabdian kepada desa yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memberikan kontribusi terhadap perkembangan desa-desa. Dalam kegiatannya, pengambilan tema merupakan salah satu aspek penentu perancangan program kerja yang akan dilaksanakan di desa. Berdasarkan survey yang telah dilakukan, ada beberapa isu yang diangkat di antaranya, "Desa Sehat dan Bebas Stunting", "Desa Mandiri Pangan", "Desa Wisata atay Desa Tanggap Budaya", "Desa Mandiri Ekonomi Melalui Wirausaha", "Desa Tanggap Pendidikan Melalui Literasi", dan "Desa Peduli Lingkungan dan Energi Terbarukan". Dari keenam isu atau tema tersebut, Kelompok 227 memilih isu "Desa Peduli Lingkungan dan Energi Terbarukan" sebagai tema yang akan dikerjakan selama kegiatan KKN berlangsung di desa Rojopolo.
Berdasarkan tema "Desa Peduli Lingkungan dan Energi Terbarukan", Kelompok 227 menentukan beberapa program kerja di antaranya yakni Edukasi Lingkungan dan Biobriket. Di bidang Edukasi Lingkungan, terdapat dua kegiatan yang akan dilakukan yaitu Edukasi Sampah di Sekolah Dasar dan Pelatihan Ecoprint. Apa itu ecoprint? Ecoprint adalah praktik mencetak dengan menggunakan dedaunan atau bahan-bahan yang berasal dari alam sebagai pewarna alami, yang juga dapat digunakan sebagai motif. Ecoprint merupakan salah satu opsi kerajinan yang dapat dipraktikkan oleh siapa saja, dan juga termasuk ke dalam salah satu bentuk kegiatan daur ulang. Sebagai salah satu kegiatan yang termasuk dalam program Edukasi Lingkungan, praktik ecoprint akan disampaikan kepada masyarakat di waktu yang akan datang. Oleh karena itu, percobaan praktik ecoprint dilakukan terlebih dahulu oleh Kelompok 227 pada totebag, sebagai hasil jadi dan untuk melancarkan program Edukasi Lingkungan ke depan.
Di sisi lain, dalam tema Energi Terbarukan, Kelompok 227 mengajukan program kerja Biobriket, yakni energi terbarukan berupa arang yang terbuat dari limbah hasil pertanian. Selama pembuatannya, dilakukan beberapa kali percobaan untuk mendapatkan hasil briket yang sesuai dan memiliki kualitas yang tepat. Untuk itu, pembuatan briket memerlukan kesabaran dan keuletan untuk menemukan takaran yang baik dan metode yang sesuai dalam pembuatannya. Mulai dari proses pembakaran hingga pencetakan, tidak hanya itu, ada pula jangka waktu yang diperlukan untuk menjemur briket hingga kering dan menjadi produk jadi. Manfaat dan sifatnya sebagai energi terbarukan, mampu membawa biobriket menjadi sebuah inovasi baik dalam hal pemanfaatan dan pendaurulangan limbah, hingga menjadi produk yang dapat dijual di UMKM.
Dari semua hal tersebut, apakah menjalankan program kerja merupakan satu-satunya bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat? Tidak. Pengabdian kepada masyarakat tidak hanya dilakukan melalui menjalankan proker, akan tetapi juga dengan berbaur bersama warga sekitar dan turut mengikuti segala kegiatan yang ada di masyarakat desa, seperti anjangsana, kerja bakti, hingga mengikuti segala acara yang diadakan oleh desa. Tidak lupa juga dengan silahturami sebagai bentuk pengakraban diri baik kepada warga sekitar maupun perangkat desa. Semua hal ini dilakukan Kelompok 227, tidak hanya sebagai jaminan agar program kerja ke depan dapat berjalan dengan lancar dengan restu dari masyarakat. Namun, sebagai perwujudan kepedulian nyata terhadap masyarakat desa itu sendiri dan berusaha agar menjadi satu layaknya warga lokal.
Penulis: Kelompok KKN 227 Rojopolo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H