Mohon tunggu...
Septiantika Puspita Sari
Septiantika Puspita Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

English Literature students who are still exploring journalism world ✒ Welcome to my page, everyone!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

KKN UNEJ 2024 "Dari Kampus Menuju Desa, Mengabdi dan Menginspirasi"

19 Juli 2024   16:55 Diperbarui: 19 Juli 2024   16:58 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penerjunan KKN UNEJ PERIODE 2024

Lumajang - Pada hari Rabu, 10 Juli 2024 telah dilaksanakan upacara pelepasan mahasiswa KKN (Kuliah, Kerja, Nyata) UMD (UNEJ Membangun Desa) Periode II 2023/2024 di lapangan Universitas Jember. Upacara pelepasan dibina langsung oleh Bapak Dr. Ir. Iwan Taruna, M.Eng, IPM., selaku Rektor Universitas Jember. Wilayah KKN yang telah ditentukan oleh Universitas Jember, tersebar di Kabupaten Bondowoso, Lumajang, Situbondo, Banyuwangi, dan Jember. Sejumlah kelompok ditempatkan di desa-desa yang ada di kecamatan pada setiap kabupaten, sehingga setelah upacara pelepasan dilakukan, setiap kelompok akan mengikuti ceremony penyerahan mahasiswa KKN di masing-masing kantor kecamatan. Ceremony dilakukan sebagai simbol penyerahan mahasiswa KKN oleh LP2M (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat) UNEJ kepada Kepala Kecamatan di mana KKN akan dilaksanakan, untuk mengabdi kepada masyarakat di masing-masing desa yang dituju dan memberikan kontribusi dalam perkembangan dan penyelesaian masalah yang ada di desa, sehingga diharapkan dengan kehadiran mahasiswa KKN UMD, hal tersebut dapat membantu desa dalam setiap permasalahan yang sedang dihadapi. 

Pada Kabupaten Lumajang, terutamanya di Kecamatan Jatiroto, terdapat 6 kelompok yang tersebar di masing-masing desa, salah satunya adalah kelompok 227 yang bertempat di Desa Rojopolo, Jatiroto, Lumajang. Desa Rojopolo, merupakan sebuah desa yang berjarak sekitar 8 kilometer dari Desa Jatiroto. Dikepalai oleh Ibu Hj. Sukiyanti yang telah menjabat sejak tahun 2019, Desa Rojopolo sekarang terdiri atas 7 dukuh, di antaranya, Dukuh Krajan Lor, Krajan Kidul, Kokapan I, Kokapan II, Pondok Sari, Sembon, dan Persil.

Dalam perkembangannya di setiap bidang yang berdasar kepada SDGs (Sustainable Development Goals), Rojopolo memiliki beberapa kelebihan yang menjadikannya unggul di beberapa bidang seperti kesehatan dan pendidikan. Pada bidang kesehatan, Rojopolo termasuk salah satu desa bebas stunting kerena majunya kegiatan posyandu yang dilaksanakan di setiap dukuh demi memperkuat dan mempertahankan gizi masyarakat terutama balita, anak-anak, dan lansia di Desa Rojopolo. Kegiatan ini rutin dilakukan dan terjadwal di setiap posyandu Rojopolo dengan total jumlah posyandu yang tersebar terdapat delapan posyandu. Selain kesehatan, di bidang pendidikan, Rojopolo dapat dikatakan cukup maju dalam bidang pendidikan dengan jumlah SD (Sekolah Dasar) sebanyak empat, MI (Masrasah Ibtidaiyah) berjumlah satu, SMP (Sekolah Menengah Pertama) sebanyak satu, MA (Madrasah Aliyah) berjumlah satu, dan SMA (Sekolah Menengah Atas) sebanyak satu. Berdasarkan jumlah sekolah yang ada di Rojopolo, Rojopolo dapat dikatakan sebagai salah satu desa pendidikan, di mana hampir semua intansi jenjang pendidikan dapat ditemui di desa ini.

Lalu apakah yang menjadi permasalahan utama di Desa Rojopolo? Desa Rojopolo memiliki kesusahan di bidang kebersihan, terutama akibat tidak adanya TPA (Tempat Pembuangan Akhir) di Rojopolo. Sebagian besar masyarakat memilih untuk membakar sampah rumah tangga mereka, hal ini dapat berdampak pada kebersihan udara di Rojopolo akibat adanya polusi asap pembakaran sampah yang mengakibatkan pencemaran udara sekitar. Tidak hanya itu, karena budaya membakar sampah juga, masyarakat tidak memiliki kebiasaan untuk melakukan pemilahan sampah, sehingga sampah apa saja yang dihasilkan akan dikumpulkan untuk dibakar bersama. Berdasarkan permasalahan tersebut kelompok 227 mengambil tema KKN "Desa Peduli Lingkungan dan Energi Terbarukan".

Pengambilan tema ini diharapkan dapat mendukung seluruh kegiatan kelompok 227 yang akan berorientasi pada permasalahan sampah yang ada di desa Rojopolo, khususnya dalam pemilahan sampah, agar masyarakat sekitar dapat teredukasi dan memahami dampak pembakaran sampah serta kegunaan dari pemilahan sampah itu sendiri. Tidak hanya itu dalam tema energi terbarukan ini, kelompok 227 berencana untuk mengadakan inovasi yang akan memanfaatkan "sampah" menjadi sumber energi yang dapat digunakan kembali. Demi kelancaran dan pengerjaan yang efektif, program kerja yang telah ditetapkan oleh kelompok 227 akan memakan waktu selama 45 hari, yakni selama kegiatan KKN berlangsung.

#KKNUNEJ2024 #KKN #DARIUNEJUNTUKNEGERI #TEAM227 #LUMAJANG #ROJOPOLO

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun