Yak kata penutup yang sangat menyentil sekali. Saya disini tidak berusaha menampakkan diri sebagai orang yang sok suci, yang sok benar, dan sok2 lainnya. Saya hanya ingin memaparkan apa yang menurut saya bermanfaat dan berguna, termasuk untuk diri saya sendiri. Saya juga masih belum sempurna, saya masih belum bisa menggunakan uang beasiswa yang saya terima dengan bijak.
Banyak diantara kita yang menerima beasiswa, ada yang berasal dr uang negara, dana CSR perusahaan ataupun dana sosial dari sebuah yayasan. Yang perlu kita ketahui adalah beasiswa itu bersifat profitable, bukan konsumtif. Jadi diberi beasiswa itu sebenarnya adalah amanah. Kita sudah diberi, lalu apa yang bisa kita berikan untuk orang lain? Feedback apa yang bisa kita berikan apabila kita sudah dibiayai? Apa balas budi kita setelah kita dimampukan secara ekonomi untuk menuntut ilmu setinggi-tingginya?
“Jangan anggap beasiswa itu sebagai pemberian, tapi sebuah investasi. Jangan anggap prestasi sebuah perhiasan, namun pemberat amanah kita.”
jadi sekali lagi, mari bersama-sama introspeksi, sudahkah kita menggunakan beasiswa yang kita terima dengan bijak dan jujur?
ditulis oleh,
seorang anak buruh yang menggantungkan biaya kuliahnya hanya pada beasiswa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H