Ayah memang tidak mengandungmu, tapi dalam darahmu, mengalir darahnya…
Ayah memang tidak melahirkanmu, tapi suaranyalah yang pertama kau dengar ketika lahir untuk menenangkan jiwamu…
Ayah memang tidak menyusuimu, tapi dari keringatnyalah setiap suapan yang menjadi air susumu…
Ayah memang tidak menyanyikanmu agar kau tertidur, tapi dialah yang menjamin kau tetap nyaman dalam lelapmu…
Ayah memang tidak mendekapmu seerat ibumu, itu karena dia khawatir karena cintanya ia tidak bisa melepaskanmu.. ketika kau sudah bisa membangun sendiri hidupmu…
Ayahmu tidak pernah kau lihat menangis, bukan karena hatinya keras, tapi agar kau tetap percaya, dia kuat untuk kau bisa bergantung dilengannya…
Sayangi dan hormati ayahmu.. memang surga ada ditelapak kaki ibumu, tapi tidak ada surga untukmu tanpa keridhaannya…
Memang kau diminta mendahulukan ibumu, tapi ayahmu adalah jiwa raga ibumu…
– Aku yang merindukan Ayah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H