Mohon tunggu...
RADEN SEPTIAN SESCO
RADEN SEPTIAN SESCO Mohon Tunggu... BLOGGER -

Lᴇᴀʀɴᴇʀ ᴡʜᴏ ᴘᴀssɪᴏɴᴀᴛᴇʟʏ ᴄᴜʀɪᴏᴜs! • Mᴇɴɢᴀʙᴅɪ ᴜɴᴛᴜᴋ ɴᴇɢᴇʀɪ • Cʀᴇᴀᴛᴏʀ ᴏғ #TellingStoriesInPhotos

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sarjana Kota Membangun Desa

28 Mei 2017   21:41 Diperbarui: 28 Mei 2017   21:53 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tepat satu tahun yang lalu saat Indonesia merayakan hari jadi kemerdekaannya yang ke 69, aku mendapat kesempatan untuk melakukan KKN di desa Babakan Raden. Secara administrasi, desa Babakan Raden ini terletak di kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa barat, Indonesia. Tak sedikit prestasi yang diraih oleh desa ini. Desa Babakan Raden merupakan salah satu Lumbung Padi kabupaten Bogor.

img-0305-5904bca0b19273f5118b4567.jpg
img-0305-5904bca0b19273f5118b4567.jpg
Bicara soal desa, desa adalah bentuk pemerintahan terkecil yang ada di Indonesia, dimana mayoritas penduduknya bekerja di bidang agraris dengan tingkat pendidikan yang cenderung rendah. Terkait hal tersebut, ada hal yang menarik di desa Babakan raden ini. Terdapat seorang sarjana dari Kota yang memiliki keinginan kuat untuk membangun desa. Kang Fazrul, ia akrab di sapa.

kang-ulis-5904bcbeb19273e2108b4567.jpg
kang-ulis-5904bcbeb19273e2108b4567.jpg
Menemukan ruh pembangunan yang memberdayakan tidaklah mudah. Namun, pria yang akrab disapa Kang Fazrul ini memilikinya. Semangatnya seakan tak pernah padam untuk terus membangun desa Babakanraden menjadi lebih baik.

Melalui kerja kerasnya bersama rekan-rekan Desa, tahun ini desa Babakan Raden berhasil mendapatkan penghargaan sebagai  desa Sadar Hukum. Ditemui disela waktu senggangnya, kang Fazrul menuturkan bahwa setiap orang dapat berkontribusi membangun desa dimulai dari peran yang mikro.

Ayah tampan dari dua orang puteri ini juga menekankan bahwa, hasil yang di capai hendaknya tidak hanya semata-mata digunakan untuk mencari harta, tapi juga untuk pengabdian. Menularkan ilmu yang kita punya kepada masyarakat, baik anak-anak maupun dewasa sesuai dengan kapasitas dan daya tangkap mereka.

Nilai itu formatif, bukan angka. Yang disebut angka hanya ada dalam raport, namun nilai adalah apa yang kita terapkan. Baik adalah nilai, bahkan serampanganpun juga disebut nilai. Lugasnya kepadaku.

Perlu dipahami, bahwa pembangunan di sini bukanlah seperti kegiatan mengecor jalan di mana para pemuda yang kekar-kekar menjadi tim utama yang hanya menerima komando dari yang lebih tua. Pembangunan di sini adalah keseluruhan upaya yang sanggup dilakukan oleh seluruh warga desa untuk mencapai keadaan yang lebih baik, lebih maju dan lebih bermartabat.

Ketika disinggung tentang hal apa yang ingin dicapai dalam waktu dekat, dengan optimis kang Fazrul menjawab: “Peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah hal penting. Jika kita memiliki 5 pemuda yang berwawasan baik tentu akan lebih mudah untuk membangun desa, ketimbang hanya kita sendiri.”

sunset-babakanraden1-5904bcd13fafbd201a8b1317.jpg
sunset-babakanraden1-5904bcd13fafbd201a8b1317.jpg

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun