Mohon tunggu...
Septianna Ratih
Septianna Ratih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa dan penggiat pendidikan

Berperan aktif dalam pendidikan anak usia dini sejak 2012 menjadi pemicu diri untuk terus berupaya meningkatkan kualitas diri dan memberi manfaat untuk masyarakat luas terutama di bidang pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Melatih Kemandirian Siswa SDN Tamanarum 1 melalui Kegiatan Mencuci Pakaian

9 September 2024   13:42 Diperbarui: 9 September 2024   14:41 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Kegiatan SDN Tamanarum 1

Mencuci pakaian merupakan kegiatan yang lumrah dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan tersebut dilakukan untuk membersihkan kotoran yang menempel pada pakaian setelah digunakan. Pada masa dahulu sebagian besar orang mencuci secara manual menggunakan tangan, sikat cuci maupun papan mencuci yang dilakukan di rumah masing-masing maupun di sungai. Namun, pada masa sekarang sudah banyak rumah tangga yang menggunakan mesin cuci bahkan mengantarkan pakaian kotornya ke binatu kemudian mengambilnya kembali dalam keadaan bersih dan siap pakai.

Pergeseran kehidupan sosial bukan hanya terjadi pada peralatan modern dan layanan jasa yang mempermudah manusia dalam kehidupan sehari-hari tetapi juga pada peran yang dilakukan oleh masing-masing individu dalam rumah tangga, termasuk oleh anak-anak. Ingatkah? Dahulu anak-anak sudah mulai dibiasakan untuk membantu pekerjaan rumah mulai menyapu, mencuci piring hingga mencuci pakaiannya sendiri bahkan sejak usia mereka belum dewasa. 

Hal sedemikian itu secara langsung mengasah ketrampilan anak dalam hal kecakapan hidup (life skill). Bahkan Raihanah Sari dalam penelitiannya pada siswa usia Sekolah Dasar di Banjarmasin (2014) mendapatkan hasil bahwa terdapat hubungan yang kuat dan saling menentukan antara kemandirian dan kecakapan hidup. Lalu bagaimana dengan anak-anak generasi saat ini?

Jika dahulu kemandirian diajarkan berdasarkan intuisi secara alamiah, sekarang hal tersebut sudah tercover dalam kurikulum pembelajaran. Dalam Kurikulum Merdeka, kemandirian menjadi salah satu dimensi pada Profil Pelajar Pancasila dan merupakan kompetensi yang diharapkan muncul pada diri siswa. 

Kemandirian merupakan ketrampilan yang perlu diajarkan secara berulang hingga tumbuh pemahaman mengapa harus melakukannya (Neny Anggraeni, 2012). Dengan demikian, patutlah jika sekolah memunculkan kegiatan yang mendorong kemandirian pada siswa agar siswa dapat terbiasa menolong dirinya sendiri terutama dalam aktivitas sehari-hari.

Pada tanggal 13 September 2024 lalu, SDN Tamanarum 1 yang terletak di kecamatan Parang kabupaten Magetan mengadakan kegiatan yang bertajuk "Siswa Mandiri: Kebersihan sebagian dari Iman". Kegiatan tersebut dilakukan dengan mengajak siswa-siswinya untuk praktik mencuci pakaian di sekolah. Seluruh siswa membawa perlengkapan mencuci sendiri mulai dari ember, pakaian kotor, sabun cuci hingga gantungan baju. Seluruh siswa mulai dari kelas 1 hingga kelas 6 berbaris di halaman sekolah kemudian praktik mencuci pakaian. Guru pun terjun langsung untuk memberikan contoh cara mencuci pakaian secara manual terutama pada siswa kelas rendah (kelas 1-3).

Siswa diajak untuk praktik  mencuci, membilas hingga menjemur pakaian. Praktis, sekolah yang terletak di tepi jalan raya Parang-Magetan ini menjelma bak warung laundy  dadakan. Kegiatan pada hari itu dilanjutkan dengan makan bekal bersama dan praktik menggosok gigi. Sifa salah satu siswa kelas 1 SDN Tamanarum 1 mengatakan "Senang ya bu, aku jadi bisa mencuci, bajuku jadi wangi." Kegiatan diakhiri dengan berdoa bersama dan mengangkat pakaian yang sudah kering.

Kegiatan praktik mencuci pakaian seperti yang telah dilakukan di SDN Tamanarum 1 diharapkan menjadi contoh kebersinambungan antara pembelajaran di sekolah dan kegiatan di rumah sehingga siswa dapat langsung menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan mencuci pun memberi manfaat untuk stimulus motorik halus siswa yang mendukung pula dalam ketrampilan menulis. Pada akhirnya kegiatan praktikal dan bermakna sangat dibutuhkan oleh siswa selain mengejar materi pembelajaran secara akademik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun