Mohon tunggu...
Septianna Ratih
Septianna Ratih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa dan penggiat pendidikan

Berperan aktif dalam pendidikan anak usia dini sejak 2012 menjadi pemicu diri untuk terus berupaya meningkatkan kualitas diri dan memberi manfaat untuk masyarakat luas terutama di bidang pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Implemantasi "Tut Wuri Handayani" dalam Pembelajaran

4 Februari 2023   18:01 Diperbarui: 4 Februari 2023   18:03 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hal yang sudah tidak asing lagi di dunia pendidikan Indonesia adalah ungkapan dari Ki Hadjar Dewantara adalah "Ing ngarso sung tuladha, Ing madya mangunn karsa, Tut wuri handayani."  Trilogi kepemimpinan ini memiliki makna mendalam yaitu "Di depan memberi contoh, Di tengah memberi semangat dan Di belakang memberi dorongan (.Kathriningrum, 2021 : 14) 

                        Dalam ranah kegiatan pembelajaran trilogi dari Ki Hadjar Dewantara menjadi relevan untuk diimplementasikan. Sebagai pemimpin pembelajaran, Guru haruslah memberikan contoh sikap ataupun perilaku yang mencerminkan budi pekerti luhur serta pengamalan nilai-nilai dalam masyarakat agar dapat memberikan gambaran nyata kepada siswanya. Ketika siswa melihat figure yang tidak hanya memberikan materi secara teori saja tetapi juga keteladanan bagi siswanya, diharapkan siswa dapat memperoleh gambaran langsung pengamalan ilmu yang diterimanya.

            Ketika diposisikan sejajar dengan siswa, Guru pun harus dapat memberikan motivasi dan dorongan kepada siswanya. Dengan adanya motivasi dari Guru, semangat siswa dalam kegiatan pembelajaran akan tumbuh sehingga mereka dapat melakukan apa yang menjadi tugas dan kewajibannya atau menentukan apa yang ingin dilakukannya secara bertanggung jawab.

            Tut Wuri Handayani dapat diartikan "membimbing dari belakang." Pada masanya konsep ini diajukan oleh Ki Hadjar Dewantara di sekolah Taman Siswa sebagai alternatif prinsip untuk mengelola kelas agar tidak terlalu diatur. Membimbing dari belakang diartikan juga sebagai usaha membiarkan anak untuk bebas dan berinisiatif ketika di dalam kelas. (Shiraishi: 2001). Seperti halnya seorang ibu yang mengajari anaknya untuk berjalan, ibu tidak bisa memaksakan agar anak langsung bisa berjalan tetapi hanya memberikan menuntunnya dari belakang dan bantuan terarah sesuai apa yang di butuhkan agar dia dapat mnecapai tujuannya yaitu berjalan.

            Kebebasan siswa di dalam kelas yang dimaksud adalah tidak membiarkan begitu saja sesuai kemauan anak, tetapi dibebaskan dalam menentukan apa yang menjadi kebutuhan belajarnya dan apa yang ingin dipelajarinya. Untuk memberi tuntunan yang tepat terhadap kebutuhan belajar anak, guru perlu mengetahui karakter, minat hingga bakat yang menjadi kodrat alami siswa. Dari hal tersebut, hal yang dapat dilakukan guru pada proses pembelajaran saat ini adalah guru harus mengenali priadi siswanya di awal pembelajaran, menyusunn rencana pembelajaran bersama anak dengan memperhatikan kebutuhan dan minat mereka, memberi dukungan motivasi verbal maupun kasih sayang kepada siswa saat proses pembelajaran kemudian melakukan refleksi dan evaluasi bersama setelah pembelajaran. Ketika guru memimpin kegiatan pembelajaran dengan seperti ini, diaharapkan akan didapatkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan siswa dapat berkembang secara optimal sesuai keunikannya masing-masing dan dengan cara yang menyenangkan.

            Sebagai bagian dari penggerak roda pendidikan, guru juga harus mendukung kebijakan pendidikan di Indonesia. Dukungan dapat ditunjukkan dengan melaksanakan kurikulum yang telah ditetapkan pemerintah dengan menyesuaikan visi-misi sekolah, karakter lingkungan, budaya dan peserta didik. Inovasi juga harus terus dilakukan untuk perbaikan pembelajaran dan hasilnya dapat di sebar luaskan kepada pendidik lain agar menjadi inspirasi dan motivasi dalam mendidik sehingga terciptanya ilkim dunia pendidikan yang saling mendukung untuk kemajuan bangsa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun