Mohon tunggu...
Septian Murival
Septian Murival Mohon Tunggu... Lainnya - Pekerja

Mendengar musik, membaca. Jika alam mengijinkan diakhiri dengan belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Segelas Waktu dalam Kopi Pagi

22 Februari 2024   22:23 Diperbarui: 22 Februari 2024   22:33 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jalanan yang mulai kotor dan tergesa

Kita dengan pikiran yang masih letih

Meraba-raba telinga gelas disebuah kedai kopi

Sebelum semuanya menjadi palsu, katamu

Seperti yang telah terjadi

Berdoa dihadapan segelas kopi, kau dan aku


Untuk rasa-rasa

Untuk mimpi-mimpi

Lidah mu dan hari itu, sama lesunya

Kerongkongan ku waktu itu, sangatlah hausnya

Kau dan aku mengembara lalu tenggelam dalam pusaran adukan kopi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun