Terakhir kali kita berpapasan dalam mimpi buruk
Kau kah itu wahai bulan?
Sejak kapan pula kulitmu gulita?
Adakah cahayamu buatku, disimpang jalan yang remang
Jangan takut, kau tak jadi bulan-bulanan dalam sajak ini
Tak usah terlalu serius dan terang seperti itu
Redup saja, biar tak ada bayangan
Cukup aku sendiri dengan syair, dibawah sinarmu
Tidakkah kau tega menyaksikan aku, yang merangkak perlahan
Diantara kata-kata rumit yang menuntut makna
Diantara masa lalu dan esok lusa
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!