Mohon tunggu...
Septian Murival
Septian Murival Mohon Tunggu... Lainnya - Pekerja

Mendengar musik, membaca. Jika alam mengijinkan diakhiri dengan belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sebuah Jawaban

10 Februari 2024   10:14 Diperbarui: 10 Februari 2024   10:16 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Apa yang kau rasakan ketika mendung

Cemas akan segala kemungkinan menggantung

Ragu-ragu akan amarahmu yang segera padam

atau malah senang

Karena jiwamu yang kemarau panjang

Apa yang kau rasakan jika gemuruh petir

Takut akan membangunkan mimpimu

Sedih, jika itu adalah suara-suara masa lalu

Atau bahkan tenang karena nada dan suaranya yang tak kau mengerti

Tentang itu semua

Kau hanya diam

Mengumpul kepingan keyakinan

Memungut hatimu yang berceceran

Lalu, engkau menoleh kebelakang perlahan di sore hari

Bayanganmu yang memanjang,

Karena hidup adalah perayaan

Penaklukan-penaklukan

Atas ketakutan-ketakutan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun