Mohon tunggu...
Septian Murival
Septian Murival Mohon Tunggu... Lainnya - Pekerja

Mendengar musik, membaca. Jika alam mengijinkan diakhiri dengan belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi: Senja Muda

31 Januari 2024   20:43 Diperbarui: 2 Februari 2024   00:15 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi senja di Pantai Marina, salah satu tempat wisata di Semarang.(Sumber: WIKIMEDIA COMMONS/BADROE ZAMAN via kompas.com)

Di sudut dermaga,
Semuanya begitu ramai suasana
Lautan manusia-manusia
Gaya-gaya kamera-kamera
Tua-tua muda-muda
Menantikan lahirnya senja
Malam masih terlalu muda
Kulit muda halus jingga

Malam muda tergesa-gesa
Terlalu cepat hilang
Menua berkerut lalu pekat
Usia singkat kau mati muda
Lalu satu warna hitam legam
Penuh misteri mencekam
Jejak-jejak sunyi
Deru-deru gelombang

Senja belia
Ayahmu siang dan malam
Esok lahir kembali
Dari rahim cakrawala
Hidupmu yang rumit lagi fana
Pukau kami, lagi dan lagi
Setiap sore
Kami jatuh cinta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun