Mohon tunggu...
Septian Murival
Septian Murival Mohon Tunggu... Lainnya - Pekerja

Mendengar musik, membaca. Jika alam mengijinkan diakhiri dengan belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pria Tua

6 Januari 2024   19:53 Diperbarui: 6 Januari 2024   19:56 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Termenung menatap bukit

Pria lawas dengan mata berkaca

Khayalannya jauh menembus masa lampau

Membuka sisa catatan usang berdebu

Meracik kisah memetik hikmah

Bocah-bocah mematung gelisah

Hari ini siapa pula terkena ganjaran

Awan-awan beriring berlalu

Mata rabun ingatan perlahan menguap

Tentang dunia dan isinya tak lagi sedap

Kulit berlipat hasrat melambat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun