Dersik angin lirih membawa gulita,
Menari di atas hirap cahaya,
Seperti efemeral rasa yang datang,
Gamang menjerembah di kalbu insan.
Di bawah sinar indurasmi yang klandestin,
Ina bersinar, tapi harsa menghilang,
Genta masa lalu berdentang pelan,
Mengingatkan gundah yang tak lekang.
Eminser rasa gamang menjelma jejal,
Janardana mimpi tak kunjung terjamah,
Jelampah harapan terbaring tanpa daya,
Di jerembah waktu yang gulita.
Hidu sunyi di langit kaprah,
Membawa klandestin kenangan,
Insan bergelut dengan gundah,
Menggapai harsa yang terselip di kalbu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H