Mohon tunggu...
Santi Septiani
Santi Septiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Di setiap kata yang tertulis, terbentang dunia yang tak terhingga

Seorang perempuan yang sedang berusaha menciptakan jejak bermakna dalam perjalanan hidupnya menuju impian sebagai seorang guru Bahasa Indonesia yang mampu memberi inspirasi dan wawasan untuk banyak orang.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Melangkah di Bawah Mendung

25 Maret 2024   22:15 Diperbarui: 25 Maret 2024   22:18 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pada saat langit kelam,
Dalam peluk mendung yang rapat,
Langkahmu melangkah tegar,
Tak gentar, tak tercekam.

Kesulitan bagai mendung,
Datang dan pergi dalam waktu,
Namun hatimu tetap bersinar,
Menembus kabut yang gelap.

Langitmu tiada terbatas,
Kesulitan hanyalah bayangan,
Menghalangi sinar mentari,
Namun tak mampu meredupkan jiwa.

Teruslah melangkah,
Meski mendung melintang di langit,
Karena di balik awan kelam,
Menanti cahaya yang tak terkalahkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun