Semarang (30/01/2021) Memupuk tanaman merupakan salah satu cara untuk memastikan kesehatan dan kesuburan dari tanaman tersebut; namun, tidak perlu mengeluarkan banyak biaya untuk merawatnya. Dengan alat dan bahan-bahan yang tepat dengan sedikit tekad, kalian dapat mengubah sisa makanan sehari-hari menjadi pupuk buatan sendiri yang bermanfaat dan tanpa limbah.
Salah satu cara terbaik untuk membuat pupuk memanfaatkan limbah adalah dengan menggunakan bahan organik apa pun yang tertimbun setiap hari. bahan tersebut dapat berupa sisa-sisa sayuran, kulit buah, dll.
Banyak orang setelah memakan pisang kulitnya dibuang begitu juga dengan telur, cangkangnya dibuang. Mengingat sisa-sisa tersebut memiliki manfaat dan untuk mengurangi banyaknya sampah maka timbul lah ide untuk mengubah sampah tersebut menjadi pupuk organik cair.
KKN tahun ini dilaksanakan secara mandiri di kampung halaman masing-masing atau dikenal KKN pulang kampung yang mengusut tema “Pemberdayaan masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)”.
Melalui program kkn, mahasiswa berkesempatan untuk melaksanakan dan berbagi ilmu mengenai pembuatan pupuk organik cair. Kegiatan dilaksanakan pada Selasa (26/01/2021) dengan praktik langsung bersama masyarakat disalah satu rumah kos.
Kegiatan pertama sebelum memulai praktik mahasiswa terlebih dahulu menjelaskan dan memberi edukasi mengenai manfaat dari masing-masing bahan. Kegiatan berikutnya, mahasiswa memeragakan langkah membuatnya diselingi tanya jawab seputar pupuk organik cair. Setelah itu, masyarakat mengikuti dan membuat pupuk organik cairnya masing-masing.
Tidak memerlukan banyak waktu hanya dalam 30 menit ibu-ibu yang mengikuti kegiatan mampu membuat pupuk organik cair dan mereka tidak malu untuk bertanya. kegiatan ini berhasil membuat 20 botol pupuk organik cair dan dalam 3 hari pupuk organik cair dibiarkan dalam masa inkubasi setelah itu akan dilakukan follow-up hasil dari pupuk tersebut sebelum bisa disemprotkan ke tanaman.
Tujuan dari praktik membuat pupuk organik cair ini adalah agar menambah pengetahuan masyarakat mengenai pemanfaatan limbah yang masih dapat diolah menjadi sesuatu yang berguna dan dapat dipakai terus-menerus serta meningkatkan produktifitas masyarakat dimasa pandemi COVID-19.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H