Mohon tunggu...
Septiani Puspita
Septiani Puspita Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi

Tuluy Husnudzon!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN UPI: Mengasah Kreativitas dan Minat Baca Siswa

8 Oktober 2021   21:20 Diperbarui: 8 Oktober 2021   23:04 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Kegiatan Bimbingan Literasi/Dokpri

"Cara terbaik untuk meningkatkan kualitas karakter, kompetensi, dan kesejahteraan hidup seseorang adalah dengan menanamkan budaya literasi (membaca-berpikir-menulis-berkreasi)"-Lenang Manggala. 

Bandung--- Kreativitas merupakan hal yang sangat penting bagi setiap orang. Hal itu perlu diasah sejak dini agar diri bisa berkembang dengan baik serta demi menghadapi perkembangan zaman yang terus berubah. Menurut Freedam (1982) kreativitas sebagai kemampuan untuk memahami dunia, menginterpretasi pengalaman, dan memecahkan masalah dengan cara yang baru dan asli. Sedangkan Guilford (1976) mengungkapkan bahwa kreativitas adalah cara-cara berpikir yang divergen, berpikir yang produktif, berdaya cipta berpikir heuristic, dan berpikir lateral.

Kreativitas bisa diasah dengan banyak cara, salah satunya dengan membaca. Menurut Juel (1988) membaca adalah proses untuk mengenal kata dan memadukan arti kata dalam kalimat dan struktur bacaan. Hasil akhir dari proses membaca adalah seseorang mampu membuat intisari dari bacaan. 

Berdasarkan pernyataan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa minat membaca merupakan kekuatan yang mendorong anak untuk memperhatikan, merasa tertarik, dan senang terhadap aktivitas membaca sehingga mereka mau melakukan aktivitas membaca dengan kemauan sendiri. Aspek minat membaca meliputi kesenangan membaca, frekuensi membaca, dan kesadaran akan manfaat membaca.

Melirik kondisi minat baca siswa di Indonesia yang masih kurang, tak terkecuali siswa kelas 9 MTs Al-Musyawarah. Sebagian besar dari mereka lebih tertarik dengan games, sosial media, drakor, nongkrong, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, mahasiswi UPI, Septiani Puspita membuat program Bimbingan Literasi yang bertujuan untuk mengasah kreativitas dan minat baca para siswa di sekolah tersebut. 

Bimbingan Literasi ini memuat materi literasi baca tulis, literasi numerasi, dan literasi sains. Namun, yang lebih ditekankan adalah literasi baca tulis. Selain itu, program ini dilaksanakan dalam rangka Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gelombang II yang bertemakan "KKN Tematik Literasi dan Rekognisi Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka---Pusat Prestasi Nasional", yang dilaksanakan selama sebulan sejak 23 Agustus 2021---26 September 2021.

Adapun kegiatan yang dilakukan dalam program Bimbingan Literasi ini di antaranya:

1. Pembiasaan Membaca 15 Menit Setiap Hari.  

Dalam pelaksanaannya, pembiasaan membaca ini diikuti oleh seluruh siswa kelas 9 yang berjumlah 140 orang, selain yang tergabung dalam grup Bimbingan Literasi yang berjumlah 22 orang. Durasi 15 menit ini merupakan tahap awal mereka untuk membiasakan diri, hingga jika mereka sudah mulai terbiasa, durasi membaca mereka akan meningkat dengan sendirinya.

2. Laporan Hasil Membaca

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun