Mohon tunggu...
SEPTIANI NURCAHYANI YAHYA
SEPTIANI NURCAHYANI YAHYA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pamulang

Bernyanyi

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Membangun Kesadaran Ekonomi melalui Pendidikan: Strategi Menghadapi Era Ketidakpastian

18 Desember 2024   14:10 Diperbarui: 18 Desember 2024   14:10 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pendidikan ekonomi memiliki peran sentral dalam membekali generasi muda dengan kemampuan memahami dan beradaptasi terhadap perubahan ekonomi yang dinamis. Namun, seiring dengan meningkatnya ketidakpastian global akibat digitalisasi, pandemi, dan ketegangan geopolitik, pendidikan ekonomi perlu merumuskan pendekatan yang lebih progresif untuk menjawab tantangan tersebut. 

Pendidikan Ekonomi: Bukan Sekadar Pemahaman Teori

Selama bertahun-tahun, pendidikan ekonomi sering kali terjebak pada pendekatan teoritis yang hanya menekankan konsep-konsep abstrak seperti permintaan, penawaran, atau teori Keynesian. Sementara itu, dunia nyata membutuhkan keterampilan aplikatif yang lebih luas, seperti pemahaman terhadap ekonomi digital, analisis data, dan pengelolaan risiko finansial.

Sebagai contoh, ketika pandemi COVID-19 melanda, banyak individu yang tidak memiliki pengetahuan dasar tentang bagaimana mengelola keuangan pribadi, menyusun rencana anggaran darurat, atau memahami peluang investasi di tengah krisis. Hal ini menunjukkan perlunya pendidikan ekonomi yang lebih relevan dengan konteks kehidupan sehari-hari.

Pilar Utama dalam Pendidikan Ekonomi Modern

Untuk menciptakan generasi yang mampu bersaing di era ketidakpastian, pendidikan ekonomi harus fokus pada tiga pilar utama:

  1. Literasi Digital dan Ekonomi
    Di tengah perkembangan teknologi finansial (fintech), blockchain, dan mata uang kripto, pendidikan ekonomi perlu memberikan pemahaman mendalam tentang alat dan platform ekonomi modern. Misalnya, pengenalan terhadap e-wallet, sistem pembayaran digital, atau analisis risiko dalam investasi aset digital.

  2. Pendidikan Berbasis Masalah (Problem-Based Learning)
    Model pembelajaran berbasis masalah melatih siswa untuk berpikir kritis dalam memecahkan isu-isu ekonomi yang kompleks. Contohnya, siswa dapat diajak menganalisis dampak inflasi terhadap daya beli masyarakat atau menyusun strategi pemulihan ekonomi untuk sektor tertentu pasca-pandemi.

  3. Etika dan Keberlanjutan dalam Ekonomi
    Krisis lingkungan yang kian mengkhawatirkan menuntut pendidikan ekonomi untuk mengintegrasikan nilai-nilai keberlanjutan dalam pengambilan keputusan bisnis. Konsep seperti green economy dan ekonomi sirkular harus menjadi bagian dari kurikulum, sehingga siswa memahami bagaimana membangun sistem ekonomi yang berorientasi pada keberlanjutan.

Strategi Implementasi

Pendidikan ekonomi yang ideal tidak hanya bergantung pada materi pembelajaran, tetapi juga pada pendekatan dan media yang digunakan. Berikut adalah strategi implementasi yang dapat dilakukan:

  1. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Analisis Selengkapnya
    Lihat Analisis Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun