Pada saat ini banyak perusahaan yang melaksanakan audit di dalam perusahaanya, bahkan audit menjadi bagian yang penting dalam akuntansi. Hal ini dikarenakan dalam hasil audit bisa mempengaruhi pengambilan keputusan bagi yang berkepentingan.
Apa itu Akuntansi Keperilakuan dan Audit?
Akuntansi keperilakuan adalah alat penghubung antara akuntansi dan Ilmu sosial. Akuntansi Keperilakuan adalah salah satu bidang akuntansi yang menghubungkan antara perilaku manusia dengan sistem informasi yang lingkupnya mencangkup akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Akuntansi Kepeilakuan membahas bagaimana perilaku manusia mempengaruhi informasi akuntansi dan keputusan keputusan bisnis serta bagaimana informasi akuntansi mempengaruhi perilaku manusia dan keputusan keputusan bisnisnya. sedangkan Audit adalah proses sistematis obyektif memperoleh dan mengevaluasi bukti mengenai asersi tentang tindakan dan peristiwa ekonomi untuk memastikan tingkat korespondensi antara mereka dan kriteria yang telah ditetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya ke pengguna (Dan M. Guy,1999).
Akuntansi keperilakuan dan audit memiliki hubungan yang erat, di mana pemahaman tentang akuntansi keperilakuan dapat membantu auditor dalam meningkatkan efektivitas pekerjaannya.Â
Semua auditor dibatasi oleh kode etik, dan pelanggaran atasnya akan diberikan sanksi dan pencabutan gelar. Untuk itu seorang auditor harus memiliki etika ynag baik dalam melaksanakan tugasnya dengan kode etik yang ada yaitu :
(1) integrity (integritas); auditor harus membangun kepercayaan
(2) objectivity (objektivitas); auditor harus menunjukkan objektivitas professional tingkat tertinggi dalam mengumpulkan mengevaluasi, dan mengkomunikasikan informasi tentang kegiatan atau proses yang sedang diperiksa
(3) kerahasiaan; auditor menghormati nilai dan kepemilikan informasi yang mereka terima dan tiak mengungkapkan informasi tanpa izin kecuali ada ketentuan perundang-undangan atau kewajiban professional
(4) kompetensi; auditor harus menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang diperlukan.
Sebagai auditor kita harus menghindari perilaku menyimpang dalam audit, seperti kecurangan dan penyimpangan terhadap standar audit. Perilaku ini dapat mempengaruhi kualitas audit secara langsung dan tidak langsung.
Auditor juga harus memiliki kompetensi teknis dan kemampuan dalam mengaudit agar terhindar dari resiko salah saji dan dapat memberikan pembuktian yang sesuai terhadap apa yang mereka kerjakan. Kualitas audit dipengaruhi oleh perilaku auditor, termasuk penghentian prosedur audit secara dini, pemerolehan bukti yang kurang, pemrosesan yang kurang akurat, dan kesalahan dalam tahapan audit. Auditor dengan komitmen organisasi yang rendah dan tekanan waktu yang tinggi lebih mungkin menerima perilaku audit yang tidak profesional, yang dapat menurunkan kualitas audit.