Mohon tunggu...
Septiani Irsyad
Septiani Irsyad Mohon Tunggu... Penulis - Master of Accounting

Seorang Ibu yang selalu haus dalam pembelajaran, bahagia jika bisa berbagi ilmu serta pengalaman untuk anak-anak dan masyarakat luas. salam, bahagia belajar :)

Selanjutnya

Tutup

Money

Mau Laba Bisnis Meningkat? Saatnya Menggunakan Metode Analysis Based Costing

22 Mei 2024   13:33 Diperbarui: 22 Mei 2024   15:19 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Magister Akuntansi - Akuntansi Manajerial - Arahan DR. Febrian Kwarto, SE, M.Akt., Ak., CA., ACPA. Universitas Mercu Buana

Saat ini begitu mudah melakukan pembelian berbagai macam kebutuhan mulai dari pemesanan online makanan siap antar, pembelian kebutuhan satu pintu di marketplace ataupun toko offline lainnya.

Karena begitu banyaknya permintaan, setiap orang mulai berbondong-bondong membuka dan mengembangkan bisnisnya untuk memanfaatkan peluang tersebut. Namun, yang jadi pertanyaannya, Apakah dengan pangsa pasar yang melimpah menjalankan usaha bisnis menjadi menguntungkan? Lalu, apa langkah yang harus dilakukan ditengah persaingan pasar yang begitu ketat? Apakah sudah ada perusahaan yang menerapkan metode yang efektif? 

Dikarenakan kekhawatiran tersebut maka perlu adanya perencanaan dan perhitungan dengan tepat salah satunya perhitungan biaya produksi yang akurat guna mencari menghasilkan laba yang diinginkan. Activity-based costing (ABC) merupakan suatu sistem perhitungan biaya di mana tempat biaya penampungan biaya overhead yang jumlahnya lebih dari satu dialokasikan menggunakan dasar yang memasukkan satu atau lebih faktor yang tidak berkaitan dengan volume (non-volume related factor) (Mulyadi, 2003:47-48). activity-based costing (ABC) yang merupakan teknik perhitungan biaya kontemporer yang dikembangkan oleh Cooper dan Kaplan (Cooper, 1988; Cooper dan Kaplan, 1988 dalam Tsai, 1998). Setelahnya, ABC berkembang dan diimplementasikan pada banyak perusahaan karena kemampuannya yang dapat mengurangi distorsi informasi dari sistem biaya tradisional. Metode ini didasarkan pada pemahaman bahwa aktivitas tertentu dalam perusahaan menyebabkan biaya, dan biaya-biaya tersebut dialokasikan ke produk atau jasa berdasarkan seberapa banyak aktivitas tersebut digunakan. ABC memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi biaya yang sebenarnya terkait dengan setiap aktivitas produksi, sehingga dapat menetapkan harga pokok produk yang lebih akurat dan meningkatkan margin laba. Di sisi lain, ABC juga memiliki berbagai fungsi jika disandingkan dengan teknik akuntansi manajemen yang lain, seperti pengukuran biaya kualitas (Tsai, 1998), analisis profitabilitas pelanggan (Smith dan Dikolli, 1995; Dalci et al., 2010), manajemen nilai (value management) (Salem-Mhamdia dan Ghadhab, 2012), pembiayaan rantai pasokan (supply chain costing) (Lin, Collins dan Su, 2001) dan yang lainnya. namun yang menjadi pertimbangan selain manfaat yang diberikan oleh ABC dan derivatifnya, tentu perusahaan yang mengimplementasi sistem ini juga harus memperhitungkan biaya yang harus dibayarkan. Biaya (cost) inilah yang merupakan salah satu faktor terbesar bagi perusahaan yang ingin mengimplementasikan ABC.


Lalu, Bagaimana cara mengimplementasikan metode ABC secara efektif?

Untuk mengimplementasikan metode Activity Based Costing (ABC) secara efektif, anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut:

  1. Identifikasi Aktivitas yang Mengkonsumsi Sumber Daya: Langkah pertama adalah mengidentifikasi semua aktivitas dalam proses operasional perusahaan yang berkontribusi terhadap biaya.
  2. Kelompokkan Aktivitas Terkait: Setelah mengidentifikasi aktivitas, kelompokkan aktivitas yang serupa atau yang berhubungan dengan proses yang sama.
  3. Tentukan Penggerak Biaya untuk Setiap Aktivitas: Identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi biaya aktivitas tersebut. Penggerak biaya ini akan digunakan untuk mengalokasikan biaya ke produk atau layanan.
  4. Koleksi Data Biaya dan Penggerak Biaya: Kumpulkan data mengenai biaya yang terkait dengan setiap aktivitas dan penggerak biaya yang telah ditentukan.
  5. Alokasikan Biaya ke Produk atau Layanan: Gunakan penggerak biaya untuk mengalokasikan biaya dari setiap aktivitas ke produk atau layanan yang relevan.
  6. Evaluasi dan Sesuaikan: Setelah implementasi, lakukan evaluasi untuk memastikan bahwa sistem ABC bekerja sebagaimana mestinya. Lakukan penyesuaian jika diperlukan untuk meningkatkan akurasi dan efektivitas sistem.

Selain itu, penting juga untuk memastikan bahwa:

  • Pemahaman Tim: Seluruh tim memahami konsep dan tujuan dari ABC.
  • Teknologi Pendukung: Memiliki sistem informasi yang mampu mendukung pengumpulan dan analisis data.
  • Keterlibatan Manajemen: Dukungan dari manajemen atas untuk implementasi dan pemeliharaan sistem ABC.
  • Pelatihan: Memberikan pelatihan yang memadai kepada karyawan yang akan menggunakan sistem ABC.
  • Mengidentifikasi aktivitas yang tidak efisien: Menemukan area yang dapat ditingkatkan untuk mengurangi biaya.
  • Mengalokasikan biaya dengan lebih akurat: Memastikan bahwa produk atau jasa yang menggunakan lebih banyak sumber daya dikenakan biaya yang sesuai.
  • Meningkatkan pengambilan keputusan: Memberikan informasi biaya yang lebih akurat untuk keputusan strategis, seperti penetapan harga dan pengelolaan produk.

Contoh perhitungan sederhana dengan ABC adalah sebagai berikut:

Misalkan sebuah perusahaan memiliki dua aktivitas: A dan B. Biaya total untuk aktivitas A adalah Rp10.000.000 dan untuk aktivitas B adalah Rp5.000.000

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun