Mohon tunggu...
Septian Dwi Cahyani
Septian Dwi Cahyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa pertanian di Universitas Kristen Satya Wacana

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

[Kreanova] Manfaatkan Limbah Pertanian dan Rumah Tangga, Tingkatkan Hasil Kedelai

28 Oktober 2023   15:52 Diperbarui: 28 Oktober 2023   16:04 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Cara bertani dan beternak

Kedelai sudah jadi bahan pangan penting selain jagung dan padi. Kedelai (Glycine max L. Merril) termasuk pada komoditas jenis kacang-kacangan yang merupakan sumber protein dan minyak nabati. Di indonesia sendiri, kedelai banyak diolah menjadi produk seperti susu kedelai, tahu dan tempe, oncom, tauco dan kecap. Susu kedelai memiliki kandungan protein 3,5 g/100g  yang setara susu sapi dan cocok dikonsumsi oleh orang-orang yang memiliki diabetes melitus dan laktose intolerant [1]. Tidak lupa olahan kedelai menjadi tahu dan tempe yang harganya tidak hanya murah namun juga memiliki kandungan gizi yang tidak kalah dengan daging.

Tempe sebagai contohnya sangat baik diberikan kepada semua kelompok usia (dari balita sampai lansia). Beberapa penelitian telah membuktikan apabila ibu hamil diberikan konsumsi tempe dapat meningkatkan kecerdasan otak janin, mencegah kecacatan lahir, dan membantu tumbuh kembang janin.selain itu, konsumsi tempe cocok untuk membantuk peningkatan berat badan dan orang yang mengalami diare karena kandungan seratnya yang termasuk tinggi.

Melihat manfaat kedelai yang banyak, nilai konsumsi kedelai di indonesia sangat tinggi. Rata-rata per orang dapat mengkonsumsi 14,5 kg kedelai dalam bentuk tempe dan tahu setiap tahunnya. Meningkatnya konsumsi kedelai  malah berbanding terbalik dengan menurunnya luas lahan budidaya kedelai di indonesia, akhirnya kebutuhan kedelai ditopang oleh pengadaan impor kedelai yang menyebabkan harga kedelai lokal jatuh.

Untuk mengatasi agar ketergantungan pada impor kedelai, maka pemerintah mengupayakan segala usaha untuk terus meningkatkan produktivitas kedelai mulai dari pengembangan varietas unggul, pengembangan teknologi seperti jarak tanam dan pemberian pemupukan ysng diharapkan dapat meningkatkan hasil hingga 2 kali lipatnya.

Yuk mengenal Pupuk Organik

Pupuk organik ialah pupuk yang terbuat dari bahan- bahab oragnik yang berasal dari tanaman atau hewan melalui proses penguraian. Pupuk organik dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu pupuk organik padat dan pupuk organik cair. Pupuk organik padat berupa padatan seperti pupuk  kandang, pupuk hijau, pupuk kompos dan pupuk humus. Pupuk organik cair berupa cairan yang berasal dari urine sapi, domba, kelinci juga cairan yang keluar dari pembuatan pupuk organik padat. Pupuk organik memiliki keunggulan yaitu tidak meninggalkan residu yang merusak lingkungan bahkan dapat dimanfaatkan oleh tanaman selanjutnya [2]. Menurut rahman (2017), pemberian pupuk organik pada tanaman kedelai dapat memenuhi kebutuhan hara makro dan mikro yang dapat mempengaruhi penyerapan unsur dan memperkuat petumbuhan tanaman [3].

Limbah Pertanian dan Rumah Tangga Jadi Pupuk Organik

Limbah pertanian dapat berupa sisa-sisa bagian tanaman setelah dipanen, daun-daun atau cabang yang gugur, jerami hingga, kotoran ternak. Limbah rumah tangga yaitu sampah organik berupa sisa-sisa sayuran, sisa makanan, air cucian beras, kulit pisang atau kulit buah dan masih banyak lagi. Bahan- bahan tersebut mengandung unsur N dan C yang bervariasi, namun saat dalam bentuk utuh sangat sulit diserap tanaman. Dengan adanya proses penguraian akan membuat tanaman lebih mudah menyerap unsur-unsur tersebut.

Bagaimana membuat Pupuk organik

  • Limbah harus melewati proses pengolahan seperti penyaringan, penghilangan bahan berbahaya, dan pengurangan kadar air. Hal ini dapat dilakukan melalui proses seperti pengendapan, filtrasi, dan pengomposan untuk memastikan limbah cair menjadi lebih stabil dan aman untuk digunakan sebagai pupuk.
  •  Penambahan Bahan Pendukung: Selama pengolahan limbah cair, bahan pendukung dapat ditambahkan untuk meningkatkan kualitas dan nilai nutrisi pupuk organik cair. Bahan pendukung yang umum digunakan meliputi bahan activator. Dalam penelitian ini bahan activator yang digunakan adalah EM4 pupuk organik cair.
  •  Fermentasi dan Pematangan: Setelah limbah cair dan bahan pendukung dicampurkan, proses fermentasi dimulai. Fermentasi adalah proses di mana mikroorganisme seperti bakteri dan jamur menguraikan bahan organik menjadi senyawa yang lebih sederhana dan mudah diserap oleh tanaman. Proses fermentasi ini memerlukan waktu tertentu dan membutuhkan pengaturan suhu dan kelembaban yang tepat. Selama proses fermentasi, pupuk organik cair harus diaduk secara berkala untuk memastikan hasil fermentasi yang merata.
  •  Penyaringan dan Penyimpanan: Setelah proses fermentasi selesai, pupuk organik cair harus disaring untuk memisahkan bahan-bahan kasar yang tidak terurai sepenuhnya. Proses penyaringan ini bertujuan untuk mendapatkan pupuk organik cair yang homogen dan siap digunakan. Selanjutnya, pupuk organik cair disimpan dalam wadah tertutup untuk mencegah kerusakan dan menjaga kualitasnya. [4]

Kemudian hasil pupuk tersebut diuji apakah sudah memenuhi Standar Kualitas Mutu Pupuk Organik sesuai Peraturan Menteri Pertanian No.28/Permentan/OT.140/2/2009)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun