Mohon tunggu...
Septian Dwi Arianto
Septian Dwi Arianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis sekadar mampir

Seorang penulis berambut ikal yang sekadar mampir, lumayan suka mendengarkan musik random, dari Soul sampai Keroncong, pernah jadi Jurnalis waktu SMK, mari berteman di IG :@18septiandwi / @septian.d.arianto, DM yaa

Selanjutnya

Tutup

Music

Sepenggal kisah Nabi Yusuf A.S di lagu Hati Kama nyanyian Siti Nurhaliza yang berkolaborasi dengan Noraniza Idris

23 Oktober 2021   11:49 Diperbarui: 23 Oktober 2021   12:22 823
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pak Ngah Suhaimi bersama Hairul Anwar Harun, pada tahun 1998 menciptakan lagu duet dua pasangan legendaris Siti Nurhaliza ft Noraniza Idris setelah kemenangan mereka di AJL 1998. (AJL: ANUGERAH JUARA LAGU, semacam Grammy Award versi Malaysia)

Di AJL 1999, Lagu ini bertanding di kategori Irama Malaysia/etnik kreatif, menyabet juara kategori bersaing ketat dengan lagu pop rock ANDALUSIA nyanyian M. Nasir, dinyanyikan apik dengan rentak inang dan qasidah yang menambah kesan artistik di lagu ini

Lagu berentak inang ini menceritakan dua perempuan yang berebut pria idaman
 [Nabi Yusuf A.S] , mungkin makna di lagu ini sebagai berikut

Terbayang senyuman bunga gugur
Siapa gerangan bagaikan betara?

(Dua orang perempuan yang tertarik dengan pria baru dikenalnya yang disetarakan dewa [nabi Yusuf A.S])

Adakah dia hamba sahaya?
Atau pun bijak mentafsir mimpi?
Mungkinkah jua benar diduga?
Hingga terusik hati nurani?

(Siapa dia [nabi Yusuf A.S], apa benar seorang budak dan bagaimana Dia dianugerahi kemampuan menafsir mimpi?)

tawanlah jiwaku
Bebaskan sayap juwita
Turutlah janjiku
Tinggalkan segenap lara

(Cinta membuat mereka buta dan rela mengorbankan apa saja [dalam kisah asli mereka bahkan tak sadar mengiris tangan mereka sendiri])

Burung yang terbang
Salam, utuskan salam
Pada renungan pandang
Selayang pandang

(Pada akhirnya mereka hanya berharap karena tak dapat menemui Sang Nabi di sana lagi, karena telah dipenjara akibat ulah mereka sendiri)

Betapa indah sepenggal lirik tadi, semoga kawula muda bisa mengilhami maestro ini membuat karya yang seindah beliau

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun