Mohon tunggu...
Septian Dwi Arianto
Septian Dwi Arianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis sekadar mampir

Seorang penulis berambut ikal yang sekadar mampir, lumayan suka mendengarkan musik random, dari Soul sampai Keroncong, pernah jadi Jurnalis waktu SMK, mari berteman di IG :@18septiandwi / @septian.d.arianto, DM yaa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kamper

13 Oktober 2021   12:33 Diperbarui: 13 Oktober 2021   12:39 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Pinterest/Gardenista

Kamper

Karya : Septian D. Arianto

Adakala hati terperosok ke ruang hening dan lembab
Menangguhkan keadaan yang teramat lambat
Entah bagaimana akal menjelma rimba lebat
Mencari akar dari segala hal yang lekat

Laba-laba seenaknya menjaring sekumpulan lalat
Menyisakanku jala-jala lusuh yang tak terawat
Ku rasa gelisah bak kertas ternoda sebintik dawat
Menakutiku akan dunia yang tak bersahabat

Ku banting sekantong kamper ke penjuru ruang
Memastikan aroma basah yang senantiasa menyanggah hilang
Walau nafas yang ku hela tak sesegar di seberang
Bangau pun terbang tinggi di angkasa dan pulang ke pelimbahan

Sembari menjamu surya memanjat awan
Jendela terbuka, berharap deru bayu menghempas hawa silam
Merebahkan diri dalam secangkir teh hitam
Merayakan dini hari perlahan berganti siang

Sidoarjo, 13 Oktober 2021

_________________________
Kamper

Karya : Septian D. Arianto

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun